TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Hingga kini ribuan calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tulungagung masih terkatung-katung, karena belum mendapatkan kepastian kapan akan diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso mengatakan, berdasarkan data yang ada, sudah ada 2.500 calon PMI asal Tulungagung yang sudah mendapatkan ID. Namun, hingga kini jadwal keberangkatan masih belum ada.
“2.500 calon PMI itu sudah siap untuk berangkat. Namun untuk kepastian kapan diberangkatkan kami masih belum mendapatkannya,” tuturnya.
Agus menjelaskan, jika dilihat dari negara tujuan, ribuan calon PMI asal Tulungagung masih banyak meminati negara seperti, Taiwan, Malaysia dan Hongkong. Selain itu, hampir 85 persen calon PMI asal Tulungagung merupakan PMI informal.
“Kalau paling banyak diminati adalah negara tujuan Taiwan,” jelasnya.
Disinggung terkait wacana pemberlakuan kebijakan zero cost, Agus mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih belum mendapatkan kejelasan terkait zero cost. Bahkan Pemerintah Taiwan sampai saat ini masih belum menyetujui diberlakukannya zero cost.
“Sebenarnya dengan diberlakukannya zero cost, akan meringankan PMI. Karena ketika PMI bekerja di luar negeri akan dibebaskan biaya tinggal. Namun sampai saat ini kebijkan zero cost masih belum ada kejelasan,” ungkapnya.
Berdasarkan data Disnakertrans Kabupaten Tulungagung, pada awal tahun ini setidaknya ada 1.407 PMI asal Tulungagung yang habis masa kontrak kerjanya. Agus mengatakan bahwa untuk kepulangan PMI legal masih bisa dilakukan pemantauan. Namun pihaknya kesulitan untuk memantau kepulangan PMI ilegal.(Hammam)