Peristiwa

Kasus Narkoba di Tulungagung Meningkat, Polres Amankan Ribuan Barang Bukti

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Ribuan barang haram, berhasil diamankan Polres Tulungagung dalam kasus peredaran narkoba selama dua bulan terakhir. Peredaran narkoba didominasi wilayah Kecamatan Kedungwaru.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto mengatakan, selama dua bulan ada 31 kasus pengungkapan narkoba. Pihaknya berhasil menangkap 35 tersangka yang terdiri dari 33 tersangka laki-laki dan 2 tersangka perempuan.

“Pengungkapan narkoba dilakukan di 10 kecamatan di Tulungagung. Dan tangkapan paling banyak berada di Kecamatan Kedungwaru yakni 10 TKP. Rata-rata mereka adalah pengedar,” tuturnya.

Dari 35 tersangka yang diamankan, ternyata enam di antaranya merupakan residivis dalam perkara yang sama. Yakni DD, AS, H, YS, S dan ASL.

Barang bukti yang diamankan berupa, 235,57 gram sabu, obat keras berbahaya (okerbaya) 3 jenis bejumlah 4.571 butir, minuman keras (miras) arak bali 688 botol dan 2 jurigen, uang tunai Rp. 3.640.000, 24 pipet kaca, 3 timbangan digital, 28 handphone, 10 bong dan 7 motor.

AKBP Handono Subiakto menjelaskan, dari beberapa kasus yang berhasil diungkap, ada kasus yang paling menonjol. Berawal dari informasi yang diperoleh Satresnarkoba Polres Tulungagung, bahwa ada peredaran narkotika jenis sabu di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan.

“Akhirnya Satresnarkoba langsung bergerak dan berhasilkan mengamankan tersangka berinisal DP yang menyimpan narkotika jenis sabu sebanyak 175,52 gram,” jelasnya.

Menurut AKBP Handono Subiakto, masifnya peredaran narkotika di Tulungagung disebabkan beberapa faktor. Bermula ketika ingin mencoba-coba, kemudian naik menjadi pengguna hingga menjadikan narkotika sebagai mata pencaharian.

Karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi serta melakukan beberapa pencegahan untuk menurunkan peredaran kasus narkotika.

“Kami akan lakukan beberapa upaya, seperti mendatangi wilayah yang rawan terjadi transaksi narkotika. Kemudian melakukan giat patroli, serta melakukan penegakan hukum sebagai efek jera,” pungkasnya. (Hamam)