FaktualNews.co

Takut Ternaknya Tertular, Pembukaan PHT Tulungagung Sepi Pedagang

Peristiwa     Dibaca : 484 kali Penulis:
Takut Ternaknya Tertular, Pembukaan PHT Tulungagung Sepi Pedagang
Kondisi PHT Tulungagung yang sepi dari pedagang ternak.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Setelah satu bulan Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung ditutup akibat penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), akhirnya hari ini untuk pertama kali dibuka kembali, (25/06/2022). Namun, para pedagang sapi dan kambing masih enggan untuk berjualan di PHT Tulungagung, karena takut hewan ternaknya tertular PMK.

Koordinator PHT Tulungagung, Suharmanto, mengatakan hari ini merupakan pembukaan PHT Tulungagung setelah ditutup selama kurang lebih satu bulan. Namun, para pedagang ternak yang berjualan kali ini masih sekitar 3 persen dari total kapasitas ternak mencapai 800 ekor.

“Pedagang ternak yang ke PHT Tulungagung masih sangat sepi. Bahkan banyak tempat yang masih kosong,” tuturnya.

Suharmanto menjelaskan, setelah pihaknya melakukan pengecekan, ternyata sepinya PHT disebabkan banyak pedagang yang takut hewan ternaknya tertular jika membawa ke PHT Tulungagung. Selain itu, banyak pedagang yang belum memiliki surat keterangan sehat ternak. Hal inilah yang membuat pembukaan PHT Tulungagung sepi dari pedagang ternak.

“Kami itu memiliki grup dengan para pedagang ternak. Banyak pedagang yang tidak bisa datang ke PHT Tulungagung. Mulai dari hewa ternaknya sedang sakit hingga pedagang yang takut hewan ternaknya tertular PMK jika dibawa ke PHT,” jelasnya.

Menurut Suharmanto, dengan sikap pedagang ternak tersebut, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, keputusan menjual ternak di PHT Tulungagung itu dikembalikan kepada pedagang ternak. Disisi lain, banyak pedagang ternak yang lebih memilih menjual ternaknya menggunakan sistem online.

“Saat ini para pedagang ternak mencari aman. Mereka menjual hewan ternaknya dengan sistem online. Jadi pembeli akan langsung datang ke kadang untuk melakukan transaksi. Hal ini membuat hewan ternak kecil kemungkinan terpapar PMK,” terangnya.

Sementara itu, pedagang ternak, Sunyoto menambahkan, sementara ini PHT Tulungagung masih sepi dari pedagang ternak. Mungkin hampir 50 persen pedagang takut hewan ternaknya tertular PMK jika membawa ke PHT. Ini saja tidak ada 100 ternak yang dijual di PHT.

“Namanya virus itukan mudah sekali penyebaranya. Makanya banyak pedagang yang takut membawa ternaknya ke PHT Tulungagung. Selain itu untuk harga sapi juga mengalami peningakatan saat ini. Dari Rp 23 Juta, kini harga mencapai Rp 26 Juta,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris