FaktualNews.co

Liga Santri di Jombang Ricuh, Tim Darul Ulum: Bentuk Protes Status Pemain Lawan

Peristiwa     Dibaca : 491 kali Penulis:
Liga Santri di Jombang Ricuh, Tim Darul Ulum: Bentuk Protes Status Pemain Lawan
FaktualNews.co/Istimewa.
Potongan gambar video para supporter memasuki area lapangan pertandingan Liga Santri di Stadion Merdeka Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co – Kericuhan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola Darul Ulum A kontra Bahrul Ulum pada putaran kedua piala Kasad di Jombang Minggu (3/7/2022) pagi. Disebut sebagai bentuk protes tentang status santri yang bermain dalam pertandingan tersebut.

Hal demikian dikatakan salah satu pengasuh dan pengurus sepakbola Ponpes Darul Ulum, Gus Muhammad Jarul Jihad atau Gus Heri tentang keabsahan pemain di Liga Santri menjadi pemicu para supporter.

“Sebenarnya gak ada masalah tadi. Ini bentuk protes kami kepada penyelenggara terkait dengan keabsahan pemain. Kalau tajuknya santri harusnya yang bermain hanya santri itu saja,” kata Gus Heri Minggu (3/7/2022).

Ia menjelaskan lebih jauh, ketika laga tim Darul Ulum B kontra dengan Ponpes Genukwatu yang kalah telak 14-0, dirinya juga menduga bahwa pihak lawan menggunakan pemain Sekolah Sepak Bola (SSB).

“Karena beberapa hari lalu DU B kalah 14-0 dari Pondok Genukwatu, ya jelas tidak mungkin karena santrinya gak sampai 80 kok ada tim sepak bola bagus, ternyata dari SSB Gudo,” ungkapnya.

Sehingga pihaknya mengeluhkan keadaan tim lain tidak sportif tentang urusan pemain. Sedangkan usaha yang dilakukan untuk berlaga dalam liga santri piala Kasad ini telah maksimal.

“Kami merasa santri kami latihan tiap hari, begini begitu untuk Liga Santri. Tapi kita kok ketemunya bukan santri terus, kami capek. Dan mungkin itu yang jadi pemicu supporter. Sebenarnya itu saja masalahnya,” ujarnya.

“Ini bisa terjadi juga dikarenakan pihak penyelenggara tidak menggandeng seperti RMI organisasi persatuan pondok di bawah NU yang mengetahui pondok-pondok yang ada di Jombang. Karena pasti ada semacam seleksi gimana santri, gimana yang boleh bermain,” tambahnya.

Sementara itu mengenai jalannya pertandingan terkait kepemimpinan wasit, Gus Heri tidak mempermasalahkan. Namun aksi lempar botol juga sempat terjadi kedalam lapangan.

“Wasit cukup adil, hanya saja ada salah satu lempar botol dimarahi dan memicu itu. Tapi sebenarnya dari dua belah pihak supporter tidak ada masalah. Yang jadi permasalahan yang main bukan santri,” ungkapnya.

Usai kejadian tersebut pihak tim sepak bola Darul Ulum A yang berlaga memilih mundur dan meninggalkan lapangan Stadion Merdeka Jombang.

“Kita lebih baik pulang saja, kalau ini diteruskan gak ada artinya. Santri itu beradab bagaimana pondok mengabaikan, jangan sampai menodai piala Kasad Liga Santri ini,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin