FaktualNews.co

Terkait Upaya Jemput Paksa MSA di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang, PCTA Indonesia Bersikap

Peristiwa     Dibaca : 564 kali Penulis:
Terkait Upaya Jemput Paksa MSA di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang, PCTA Indonesia Bersikap
FaktualNews.co/Diana KN.
Acara konferensi pers yang digelar Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia.

JOMBANG, FaktualNews.co – Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia menyatakan sikap dalam pers rilisnya terkait kejadian upaya jemput paksa MSA di Pondok Pesantren Shiddiqqiyah Ploso, Kabupaten Jombang, pada Selasa (12/7/2022) lalu.

Dalam pers rilis yang disampaikan, bahwa anggota PCTA Indonesia tidak ada kaitannya dengan kejadian pada Kamis (7/7/2022) lalu.

“Sikap kami menyatakan bahwa kehadiran kami disana menghadiri pelantikan PCTA Indonesia, kita minjam tempat di sana, tapi kok tiba-tiba begitu, kami kaget padahal dari malam kita sudah gladi,” kata Ketua Litbang, Media dan Informasi PCTA Indonesia, Benecditus Jepta Silaban.

Dari total orang yang diamankan ke Mapolres Jombang, ia menyebut bahwa terdapat anggota PCTA yang ikut dibawa meski tidak tahu persoalan yang terjadi.

“Yang hadir DPP ada 70 orang, tapi kan ada anggota lain dari sini,  Jawa Tengah, Sumatera. Yang diamankan tidak tahu persis, kalau temen-temen kita bekali id card, dari tiga ratusan ada yang dipulangkan,” jelasnya.

Sehingga dalam pers rilis yang dilakukan di Hotel Yusro Jombang tersebut, para pengurus PCTA mengungkapkan permintaan maaf atas penundaan pelantikan, yang notabene dihadiri anggota dari berbagai daerah.

Kemudian terkait kasus yang menyeret nama tersangka MSA, pihak PCTA mengaku akan mendukung karena masih dalam tubuh organisasi lintas agama ini.

“Disini Mas Bechi sebagai Ketua Dewan Pembina. Akan kami pelajari bilamana ada upaya hukum akan kami lakukan. Kami akan mendukung karena Pak Kiai bagian tidak terpisahkan dari PCTA. Beliau pemrakarsa berdirinya PCTA ini,” ungkap Ketua Bagian Hukum dan Kemanan organisasi tersebut, Mulyono.

Menurut Mulyono, pihak PCTA selalu melakukan konsolidasi terkait kejadian yang menyangkut anggotanya.

“Kami selalu melakukan konsolidasi setiap jam. Terkait dengan kasus Mas Bechi sama, kita dukung, mensupport karena bagian tidak terpisahkan dari kami,” pungkasnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin