TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Sebanyak 10 desa di wilayah Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, terindikasi rawan pangan, karena pasokan pangan yang sangat terbatas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung, Agus Siswantoro mengatakan, 10 desa yang terindikasi rawan pangan di Tulungagung tersebar di Kecamatan Pagewojo dan Sendang. Pasalnya, daerah tersebut secara geografis kurang cocok untuk tanaman pertanian.
“Karena 10 desa yang rawan pangan, secara geografis tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Bahkan masyarakat lebih memilih untuk menanam pohon lainya seperti rumput gajah dan tanaman tegakan,” tuturnya pada, Rabu (13/7/2022).
Selain faktor geografis, Agus menjelaskan bahwa memang beberapa warga di 10 desa rawan pangan tersebut juga ada yang menanam padi. Namun, hasil pertanian meraka tidak bisa maksimal. Pasalnya, banyak warga yang masih menggunakan sistem pengairan sawah tadah hujan dari pada menggunakan sistem irigasi teknis.
“Siklus hujan itu tidak bisa diprediksi. Tentunya jika para petani menggunakan sistem pengairan sawah tadah hujan, membuat hasil panen tidak bisa maksimal,” jelasnya.
Menurut Agus, desa yang terindikasi rawan pangan didasarkan pada ketersedian beras atau yang ada di daerah tersebut. Pasalnya, beras menjadi kebutuhan pokok sebagai pangan masyarakat. Jadi apabila, ketersediaan beras tidak mencukupi, maka bisa dimasukan dalam desa terindikasi rawan pangan.
“Acuan desa rawan pangan adalah ketersediaan jumlah beras yang ada. Namun rawan pangan yang terjadi di Tulungagung tidak sampai pada paceklik pangan,” ujarnya.
Disinggung soal upaya penanggulangan rawan pangan, Agus mengungkapkan bahwa sudah menyiapkan cadangan pangan bagi desa rawan pangan akibat teknis ataupun rawan pangan akibat bencana alam. Berdasarkan data, pihaknya telah menyiapkan cadangan beras untuk Tulungagung mencapai 17,5 Ton.
“Cadangan pangan ini akan kami keluarkan apabila memang sudah dibutuhkan. Seperti banyak kasus gagal panen akibat masalah teknis, hingga gagal panen akibat bencana alam,” pungkasnya. (Hammam)