Batik Khas Kediri Tembus Pasar Mancanegara
KEDIRI, FaktualNews.co – Pasangan suami istri (pasutri) Hery Setiawan dan Sih Panganti, warga Desa Jajar Kecamatan Wates kabupaten Kediri, sukses menekuni batik khas Kediri.
Pemasaran batik hasil buatan pasutri tersebut tembus hingga keluar negeri, seperti Hongkong dan Taiwan.
Pasutri Herry dan Panganti membuat batik mulai dari batik cap, batik printing, batik tulis hingga asesoris batik. Untuk motif batik buatan pasutri tersebut hampir 90 persen mengadopsi motif tentang kebudayaan di Kediri.
“Jadi kita sengaja memadukan motif gringsing dan lidah api dengan icon Kabupaten Kediri seperti Simpang Lima Gumul, Panji, Kuda Lumping, Barong dan juga tempat tempat bersejarah yang ada di kabupaten Kediri seperti situs Adan Adan, Tondowongso,” terang Herry Setiawan, di rumahnya, Sabtu (16/7/2022).
Herry menambahkan, ide awal membuat batik karena batik merupakan warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan. Dan ia sengaja membuat motif batik dengan ikon-ikon di Kediri, agar Kediri lebih dikenal di Indonesia dan juga di mancanegara.
“Jadi dengan dibantu oleh beberapa karyawan, dalam sehari kami mampu membuat 50 lembar batik berbagai motif,” imbuh Herry.
Harga batik buatan pasutri Herry dan Panganti juga bervariasi, tergantung motif dan corak batiknya. Selain itu keduanya juga membuat harga khusus, jika ada yang pelanggan yang memesan motif batik tertentu.
“Harga batik yang buatan kami cukup bervariatif. Mulai dari harga Rp 75 ribu rupiah hingga Rp 2 juta rupiah. Dan jika ada pelanggan yang memesan motif batik, maka akan kita berikan harga khusus,”ujar Herry yang menamakan batik produksinya dengan brand Batik Lochatara.
Tidak hanya membuat batik dengan motif beraneka ragam, Batik Lochatara juga memperkenalkan busana khas kabupaten Kediri. Busana putri dinamakan ken Kadiri, untuk busana putra wdihan Kadiri satria dan wdihan Kadiri Mapanji.
“Jadi kita juga memperkenalkan busana khas Kediri, yakni Ken Kadiri busana untuk putri. Sedangkan busana untuk putra kita namakan wdihan Kadiri satria dan wdihan Kadiri Mapanji,” ungkap Panganti Sih.
Saat ini, batik buatan pasutri Herry dan Panganti sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia,dan juga mancanegara. Bahkan beberapa artis juga pernah pesan batik buatan mereka.
“Untuk artis yang pernah pesan batik kepada kami, seperti Uut Permatasari, Nella Kharisma dan Mini Thowok.” tandas Panganti.
Omzet penjualan Batik Lochatara mencapai puluhan juta rupiah perbulan. Galery Batik Lochatara merupakan wisata edukasi yang juga menyediakan perpustakaan buku-buku wawasan batik, museum, dan pelatihan pembuatan batik baik melalui cap atau canting.