Jenazah Brigadir J Diautopsi Tanpa Restu Ortu, Adik Diminta Tanda Tangan, Mengapa?
JAKARTA, FaktualNews.co – Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofryansah Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan pengakuan mengejutkan perihal izin autopsi jenazah.
Menurut Kamaruddin, aparat kepolisian mengautopsi jenazah Brigadir J tanpa mendapat restu kedua orang tua (ortu)-nya.
“Yang saya tahu tidak dapat. Hanya adiknya dipanggil Karo Provos disuruh pergi ke Rumah Sakit Polri,” kata Kamaruddin saat dihubungi JPNN.com, Selasa (19/7).
Adapun adik Brigadir J diketahui bernama Bripda LL. Hutabarat. Anggota kepolisian itu awalnya bertugas di Mabes Polri, tetapi saat ini dimutasi ke Polda Jambi.
Konon, Bripda LL itu disuruh menandatangani sepucuk surat tanpa melihat jenazah Brigadir J.
“Disuruh menandatangani satu kertas tanpa melihat abangnya yang sudah meninggal, tanpa mengetahui luka mana yang akan diautopsi atau bagian mana saja yang tertembak atau tersayat, atau telah dirusak,” ujar Kamaruddin.
Kamaruddin mengeklaim adik Brigadir J mengamini permintaan itu sebagai perintah atasan terhadap bawahan.
“Jadi, ini lebih kepada mengedepankan perintah, karena yang memerintah ini Brigjen polisi. Memerintah seorang Brigadir polisi,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin juga mengeklaim adik Brigadir J tak ikut mendampingi saat proses autopsi berlangsung.
“Dia (adik Brigadir J, red) tidak bisa mendampingi saat autopsi, sehingga dia tidak tahu apa yang dilakukan di dalam,” pungkas Kamaruddin Simanjuntak.
Brigadir J tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jaksel pada Jumat (8/7/2022).
Menurut penjelasan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan, peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi.
Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi Ferdy Sambo saat Putri sedang beristirahat.
Istri Irjen Ferdy Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung ke luar kamar.
Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang konon berada di lantai dua rumah tersebut.
Kedua polisi itu terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir J. Sedangkan Bharada E tak terluka sedikit pun.