SIDOARJO, FaktualNews.co – Nazwa Ramadani siswi pelajar SMP hampir saja tidak dapat meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pasalnya, dengan tunggakan total Rp 7 juta, dia tidak dapat mengambil ijazah sebagai surat keterangan lulus SMP.
Namun, kendala tersebut teratasi lantaran dapat bantuan dari Zahlul Yussar, anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo. Sehingga, Yuni Susiwati (39) orang tua Nazwa sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
“Alhamdulillah sekali, sekarang ijazah anak saya bisa diambil berkat bantuan Mas Zahlul dan kebaikan pihak sekolah,” kata Yuni Susiwati warga Dusun Karanggayam, Kelurahan Pucanganom, Sidoarjo, Selasa (19/7/2022).
Yuni Susiwati, mengatakan, tunggakan Rp 7 juta tersebut lantaran benturan ekonomi. Dia tidak dapat membayar biaya sekolah mulai kelas VII hingga kelas IX. “Ya gimana lagi, memang kondisi saya begini,” ucapnya.
Sementara itu, Zahlul Yussar sangat memahami betul bahwa ijazah belum bisa diambil karena sekolah tersebut adalah sekolah swasta.
“Operasional sekolah swasta memang berasal dari iuran SPP. Tetapi saya tekankan bahwa di Sidoarjo harus tidak ada murid yang berhenti bersekolah karena terkendala biaya,” ucapnya.
Menurut Yussar, semua pihak terkait harus bersinergi agar warga Sidoarjo tidak ada yang putus sekolah. “Ini bukan tugas pemerintah saja, namun kewajiban kita semua agar warga tidak mampu bisa terus mendapatkan pendidikan yang layak” terangnya.
Oleh karena itu, dirinya akan terus mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan masalah pendidikan di Sidoarjo. “Bukan hanya di sekolah negeri saja, namun juga di sekolah swasta. Sekali lagi jangan sampai di Sidoarjo ada anak yang berhenti sekolah karena alasan biaya,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Plus Sabilur Rosyad, Mahsun, mengaku bersyukur bahwa permasalahan ini tuntas berkat bantuan anggota DPRD Sidoarjo.
“Dari kami memang tidak ada niatan menahan ijazah murid yang telah lulus. Memang sebagai sekolah swasta, biaya operasional berasal dari iuran orang tua siswa,” jelasnya.