Elektabilitas Puan Masih di Bawah 10 Persen, PDIP Tetap Usung di Pilpres 2024
JAKARTA, FaktualNews.co – Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan pengusungan Puan Maharani tetap akan dilakukan oleh partainya walaupun secara angka survei jauh di bawah 10 persen.
Berdasarkan hasil survei Politika Research and Consulting (PRC), elektabilitas Puan hanya 1,3 persen. Survei ini dilakukan pada 12 Juni hingga 3 Juli 2022. Bahkan bila dibandingkan dengan Ganjar Pranowo, jaraknya terlampau jauh, karena Ganjar memiliki elektabilitas 30 persen.
“Survei itu baik, dan survei itu bagi kami bukan jadi patokan, survei itu tidak menjadi patokan dan bukan berjalan secara dinamis,” kata Djarot di Gedung Nusantara V Komplek DPR/MPR RI pada Senin (25/7/2022).
Djarot menegaskan keberadaan survei berjalan selaras dengan kinerja partainya. Sehingga menurutnya semakin baik kerja, akan semakin baik pula hasil surveinya.
“Survei itu bergantung pada kita, bagaimana kader PDIP bekerja. Bukan menjadi patokan, karena sifatnya dinamis,” jelasnya.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga sempat menyampaikan pada kadernya agar tidak terlena pada hasil survei. Karena di setiap survei partai, PDIP selalu duduk di nomor satu.
“Selalu disampaikan oleh ibu ketum agar jangan terpukau dengan hasil survei. Kita harus tetap turun ke bawah,” kata Djarot.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno sebut bagi PDIP naik dan turunnya hasil survei hanya menjadi warna-warni politik.
Bukan hal utama yang perlu mendapat banyak perhatian. Salah satunya perihal elektabilitas Puan yang berada di bawah Ganjar Pranowo.
“Kalau melihat tren secara umum, respons publik kepada Ganjar sangat masif, elektabilitas relatif signifikan. Bahkan sejak awal tahun ini sedang ada di puncak elektabilitas. Namun dilematisnya bagi PDIP semua itu hanya sebagai ornamen demokrasi. Karena bagi PDIP dalam proses pencapresan adalah bagaimana harus menunggu perintah partai,” kata Adi.
Bahkan karena ketaatan pada struktur dan juga titah ketua umum, Adi menilai PDIP tidak takut akan kehilangan kadernya yang potensial dan berelektabilitas tinggi untuk pindah ke partai lain.
“Meskipun ada potensi kadernya ‘lompat pagar’ dan itu menjadi kerugian bagi partai. Tapi PDIP tidak ambil pusing, dan mereka punya stok kader banyak,” kata Adi.