TRENGGALEK, FaktualNews.co – Warga Kelurahan Ngelebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, adalah salah satu pembudidaya udang yang berhasil raup keuntungan mencapai ratusan juta rupiah setiap tiga bulan dalam sekali panen.
Awil Suyanto, pembudidaya udang saat ditemui di tambak miliknya mengaku terjun di dunia budidaya udang sudah puluhan tahun. Dikatakan, hasilnya sudah mulai dirasakan walaupun banyak kendala terkait alat-alat yang masih tradisional, yaitu hanya menggunakan pompa air saja.
“Dulu awal mula kami memakai alat-alat yang masih tradisional. Sementara tebar bibit sebanyak Rp 500 ribu dengan luas tanah tambak 1 hektar. Ketika panen saya menghasilkan 500 kwintal udang,” ujarnya Rabu (27/7/2022).
Namun selang tahun-tahun berikutnya Awil sudah menggunakan alat semi-intensif yaitu sudah menggunakan kincir air dengan kepadatan rendah. Sehingga hasilnya dua kali lipat dari hasil panen biasanya.
“Kalau sekarang dengan luas tambak 2 hektar, kini dapat kami panen sebanyak 2 ton udang,” ungkap Awil.
Menurut Awil, jangka waktu panen udang mulai dari penebaran hingga produksi sekitar 3 bulan. Sedangkan hasil panen sudah langsung dibeli pemasok.
“Saya bisa panen setiap 3 bulan sekali, dan dari bibit satu juta ekor yang ditebar dilahan tambak seluas 2 hektar hasilnya mencapai 2 ton. Untuk hasil panen langsung diambil pemasok untuk dipasarkan,” katanya.
Dengan modal awal sekitar Rp 50 juta yang dibelikan bibit udang, kini Awil setiap 3 bulan sekali mampu mendapatkan keuntungan yang luar biasa, yaitu mencapai ratusan juta rupiah.
“Dari total yang dihasilkan sekitar Rp 600 juta. Selain bisa untuk menghidupi keluarga, saya juga bisa memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar untuk membantu penebaran benih hingga memproduksi saat panen udang,” bebernya.
Ia juga menceritakan awal perjalananya menjadi pembudidaya udang yang pernah gagal dalam menekuni usaha budidaya udang miliknya. Namun semangat Awil dalam membudidaya udang tidak pernah berhenti.
“Sebagai pembudidaya udang saya pernah mengalami jatuh bangun, dulu pernah gagal panen. Namun hal itu tidak membuat jera saya untuk berhenti, malah menambah semangat saya bagaimana saya bisa bangkit kembali,“ tandasnya.
“Kemudian saya bergabung bersama pembudidaya lain untuk bertukar pengalaman, dari sinilah budidaya udang saya semakin terlihat keuntungannya,” pungkasnya. (Karimatul Maslahah).