FaktualNews.co

Peringati HAN, Pelajar Surabaya Kampanyekan Stop Kekerasan terhadap Anak

Pendidikan     Dibaca : 470 kali Penulis:
Peringati HAN, Pelajar Surabaya Kampanyekan Stop Kekerasan terhadap Anak
FaktualNews.co/Risky Didik Pramanto
Wali Kota Surabaya Berikan Penghargaan Dalam Peringati Hari Anak Nasional (HAN) di Balai Kota Surabaya

SURABAYA, FaktualNews.co – Ribuan pelajar di Kota Surabaya, Jawa Timur, meramaikan Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2022. Puncak peringatan HAN yang berlangsung di Balai Pemuda Surabaya pada (27/7/2022).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Bunda PAUD Surabaya, instansi pemerintah serta sejumlah lembaga dan stakeholder terkait.

Rangkaian kegiatan diawali dengan kampanye stop kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh para pelajar Surabaya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa sebuah kota akan menjadi hebat ketika anak-anak sebagai calon pemimpin bangsa telah disiapkan.

“Makanya selalu saya sampaikan bahwa membangun Kota Surabaya ini harus dengan hati. Bukan sebuah penghargaan yang kita cari, bukan sebuah bangunan monumental yang kita harus wujudkan di Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Puncak peringatan HAN yang digelar di Balai Pemuda, juga diisi dengan 13 tuntutan yang disampaikan oleh perwakilan dari anak-anak Surabaya. Cak Eri menegaskan, bahwa 13 tuntutan yang disampaikan anak-anak tersebut menjadi salah satu program di Pemkot Surabaya.

“Dari 13 tuntutan tadi memang menjadi program pemerintah kota. Saya katakan tadi, membangun Surabaya itu dengan hati, bukan membangun bangunan yang monumental dan kasat mata,” katanya.

Oleh sebabnya, concern utama sekarang yang tengah dibentuk pemkot adalah bagaimana membangun karakter anak-anak Surabaya di setiap kampung.

Sebab, ia berpandangan bahwa membangun bangunan yang monumental itu akan percuma apabila masih banyak anak di Surabaya yang membutuhkan.

“Kadang kita lupa yang kita bangun adalah bangunan yang monumental, tapi masih melihat banyak anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya.

Menurut Cak Eri, tumbuh kembang seorang anak itu pula tergantung dari peran serta dan kondisi para orang tuanya. Oleh karenanya, sekarang ini pemkot juga concern berupaya untuk mengentas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Nah, itu yang harus dikejar, yang kita maksud membangun Surabaya dengan hati. Bagaimana keluarga punya pendapatan Rp4 juta dan saya inginnya Rp7 juta, baru mereka bisa mendidik anaknya. Jadi, tidak bisa dilepaskan dari peran orang tua, karena kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan anak,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah