BOJONEGORO, FaktualNews.co – Sejumlah petani porang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjual hasil panennya dalam bentuk chips atau kering ke pengepul guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Salah satu petani porang di Desa Klino, Kecamatan Sekar, Danis mengatakan pilihan menjual porang dalam bentuk chips tersebut dilakukannya menyusul anjloknya harga panen umbi porang yang kini hanya berkisar Rp2.500 per kilogram.
“Anjloknya harga umbi Porang ini di sebabkan minimnya pabrik yang mengambil porang karena ekspornya terkendala izin,” ujar Danis.
Menurutnya dengan mengolah hasil panen porang menjadi chips harga jualnya tergolong cukup lumayan bagi petani porang, yakni mencapai kisaran Rp20.000 per kilogram. Sehingga ia bisa mendapat laba lebih.
Untuk membuat chips porang, umbi porang setelah panen diiris tipis-tipis ukuran sekitar 1 sentimeter dengan alat khusus. Setelah itu, irisan porang tersebut dijemur selama beberapa hari hingga kering guna menghilangkan kadar air.
Setelah kering sempurna, chips porang siap dijual ke pengepul untuk disetorkan ke pabrik dan diolah menjadi tepung porang untuk kemudian di ekspor.
Datrap petani lain menjelaskan, dirinya enggan memanen Porang disebabkan harganya yang terlalu murah. Dia memilih untuk membiarkan tanaman porangnya karena tanaman tersebut jika di biarkan masih akan tumbuh lebih besar lagi.
“Saya memilih untuk membiarkan umbi Porang di dalam tanah, menunggu kalau harganya sudah tinggi baru saya panen, sebab umbi porang itu kalau terkena hujan nanti dia akan hidup kembali batangnya,” ujar pria paruh baya tersebut.(Syaifudin)