Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Jatim Selamatkan Naskah Kuno Berusia Ratusan Tahun
KEDIRI, FaktualNews.co – Guna menyelamatkan naskah kuno, Dinas Perpusatakaan Kearsipan Provinsi Jawa Timur melakukan digitalisasi aksara. Pasalnya di Jawa Timur ada 10.050 naskah kuno, yang tersebar di Kota dan Kabupaten se Jawa Timur.
Penyelamatan naskah kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun ini dilakukan di museum Airlangga, lokasi Wisata Goa Selomangleng Kota Kediri, Kamis (25/8/2022).
Fungsional Pustakawan Dinas Perpustakaan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Sukarjito mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan atau menyelamatkan naskah kuno agar tidak mengalami kerusakan.
“Naskah kuno di Jawa Timur sangat banyak sekali, di Kabupaten maupun Kota, perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat, supaya naskah itu akan segera kita data,” Jelas Sukarjito.
Cara penyelamatan naskah kuno dilakukan dengan mengalih mediakan, mendata dengan deskripsi. Mengalih mediakan dalam bentuk PDF dan dialih mediakan dalam bentuk digital e-book. Setelah itu dilakukan pengkajian untuk dialih aksara dan dialih bahasakan.
“Kerana naskah kuno ini usianya sudah ratusan tahun. Dengan UU nomer 43 tentang Perpusatakaan, naskah kuno segera didata dan dilaporkan ke pusat. Data Perpustakaan RI menyebutkan, saat ini masih ada 10.050 naskah kuno tersebar diberbagai daerah di Jawa Timur,” jelasnya.
Dari 10.050 naskah kuno yang tersebar di Jawa Timur, Dinas Perpustakaan Kearsipan Provinsi telah berhasil menyelamatkan 115 naskah kuno yang berhasil dialih mediakan dalam bentuk digital e_book.
“Jadi sudah ada sekitar 115 naskah kuno yang kita alih mediakan dalam bentuk digital e_book. Beberapa daerah yang naskahnya sudah berhasil kita alih mediakan diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Pamekasan, Situbondo, Lamongan Museum Sunan Drajat, Trowulan dan Kediri,” imbuh Sukarjito.
Sementara, Analis Kebijakan Ahli Muda Disbudparpora Kota Kediri Endah Setyorini mengaku, di Museum Airlangga Kota Kediri ada 4 naskah kuno. Diantaranya naskah kitab fiqih serta naskah kitab bungai rampai, yang merupakan karangan salah satu tokoh di Kecamatan Tamanan.
“4 naskah kuno tersebut diserahkan oleh keluarganya kepada kami dan kami simpan. Naskah kuno tersebut merupakan tulisan tangan, yang usinya mencapai ratusan tahun. Dan jangan sampai naskah ini terpegang lagi oleh tangan, karena kita khawatir kertasnya akan rusak. Karena kalau naskah kuno terpegang oleh tangan, maka rawan terkena virus,” tutup Endah Setyorini.