Rektor UIN KHAS Jember Dangdutan Bareng Mahasiswi di Masjid, Humas: Lokasi Belum Berfungsi Masjid
JEMBER, FaktualNews.co – Muncul video lain berdurasi 38 detik, menunjukkan Rektor UIN KHAS Prof. Babun Suharto bernyanyi dangdut di lokasi masjid di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Dalam video tersebut, Rektor UIN KHAS tampak bernyanyi dangdut dengan salah seorang mahasiswa baru (maba) perempuan. Dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di UIN KHAS Jember.
Terkait beredarnya video ini, juga menjadi viral di medsos. Bahkan juga menambah viralnya video sekumpulan mahasiswa yang berjoget di masjid sebelumnya.
Menyikapi hal ini, Kepala Pusat Data dan Informasi Kelembagaan (Humas) UIN KHAS Jember Muh. Nur Affandi kembali menegaskan jika masjid yang berada dalam video belum difungsikan.
Sama seperti yang disampaikan Ketua Panitia pelaksanaan, kata Affandi, lokasi yang tampak seperti masjid dalam video belum berfungsi semestinya dan masih proses pembangunan 60 persen.
“Berkenan masjid yang banyak beredar di video. Itu kami tegaskan lagi belum diresmikan sebagai masjid. Karena masih proses rehab (pembangunan) 60 persen. Ke depan memang direncanakan sebagai masjid,” kata Affandi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/8/2022).
“Kedua, di lokasi yang disebut masjid itu. Belum bersih karena banyak keramik yang kocar kacir. Jadi belum disebut masjid, tapi direncanakan memang jadi masjid,” sambungnya.
Dengan beredarnya informasi di medsos terkait joget dangdut di masjid dan tampak dalam video para maba membuka alas sepatu dan duduk lesehan.
“Ya karena di lokasi tidak ada kursi, jadi semua duduk lesehan di bawah dan alas kaki dibuka. Jadi ya sewajarnya dilakukan duduk lesehan,” ucapnya.
Selain itu, Affandi menambahkan, pihaknya juga mengetahui informasi yang beredar di medsos. Jika masjid yang dimaksud dalam video, juga pernah digunakan untuk Salat Tarawih.
“Kami belum memastikan apakah di lokasi pernah dipakai untuk kegiatan salat tarawih. Kami juga belum membenarkan jika ada kegiatan Salat Tarawih di sana. Kampus kami ini kan lembaga, jadi secara resmi (untuk salat tarawih) di masjid kami yang sudah ada. Jadi kita kampus tidak tahu itu, karena ada aturan dan mekanisme yang harus dilalui. Jadi kami tidak tahu itu. Masjid kami tetap di Masjid Sunan Ampel ini,” ulasnya.
Masjid Sunan Ampel berada di halaman depan Kampus UIN KHAS. Namun demikian, lanjutnya, terkait pelaksanaan Salat Tarawih dimungkinkan untuk dilakukan beberapa waktu lalu.
“Karena kalaupun pernah dipakai, mungkin oleh beberapa mahasiswa atau orang yang ingin salat di sana dengan lokasi lebih luas. Karena kalau salat tarawih kan bisa dilakukan dua atau 3 orang jika berjamaah. Juga tempatnya bersih dan suci,” ucapnya.
“Tapi secara resmi tidak dilaksanakan Salat Tarawih di situ. Untuk Masjid kami tetap satu yakni Masjid Sunan Ampel. Jadi tidak mungkin dalam satu wilayah ada dua masjid. Makanya untuk Salat Jumat tetap kita lakukan di Masjid yang sudah ada resmi. Di lokasi yang di video tidak pernah dipakai Salat Jumat,” tandasnya.