PASURUAN, FaktualNews.co – Setelah mengonsumsi paket misterius dari seorang pria memakai sepeda motor. Adalah Sukron Adim (31), warga Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, seorang wartawan di media cetak Berita Metro, yang diduga mengalami keracunan dan kejang-kejang hingga harus dirawat di rumah sakit.
Heru Purnomo (64), mertua korban menuturkan jika satu paket misterius yang diterimanya bertuliskan dua perusahaan media yang berbeda.
“Paketnya bertuliskan dua media,” ucap Heru Purnomo saat berada di Mapolres Pasuruan, Senin (29/8/2022).
Dijelaskan Heru, jika paket misterius itu diterima istrinya pada Minggu (28/8/2022) sekitat pukul 10.30 WIB kemarin. Bahwa sesosok kurir pengirim paket tersebut, memakai sepeda motor dan berjaket ojek online.
Saat diterima istri korban dan menanyakan siapa orang yang mengirim paket lewat kurir tersebut, sang kurir hanya melontarkan jawaban jika pengirimnya dari kantor.
“Istri korban bertanya ke kurir, siapa yang mengirim, kata kurirnya dari kantor. Ditanyai lagi, jawabnya sama, dari kantor,” ungkapnya.
Tanpa pikir panjang, paket itu langsung dimasukkan ke dalam rumah oleh istrinya. Setelah itu, korban dan anaknya pergi liburan hingga pukul 15.00 WIB sampai ke rumah.
Setelah istirahat sebentar, korban mencoba membuka paket misterius tersebut dan didapati isinya berupa sembako dan beberapa botol minuman.
Melihat satu ada botol minuman berisi teh kata Heru, korban pun lantas meminumnya. Selang pukul 16.30 WIB, korban pun langsung demam dan kejang-kejang.
Awalnya istri korban sempat membawanya ke mantri kesehatan di dekat rumahnya. Namun kondisi korban yang terus memburuk, membuat korban dirujuk ke RSI Masyitoh Bangil.
“Setelah sampai di RSI Masyitoh, mulutnya (Adim) keluar busa. Saat ini Adim masih diruangan HCU dan tidak bisa dijenguk. Saat ini juga masih kejang, sehingga harus diikat,” pungkasnya.
Sementara itu, Muhammad As’ad selaku Direktur Konten Wartabromo mengatakan, hari ini pihaknya mendapat kabar kejadian yang kurang mengenakkan. Seorang wartawan mingguan di Pasuruan harus dilarikan ke RS usai mengonsumsi minuman dari paket yang baru diterimanya.
“Yang menjadi soal, pada paket tersebut dikemas dengan logo WartaBromo. Lengkap dengan tulisan “Semarak Kemerdekaan RI ke 77″. Padahal, kami tidak pernah membuat program pemberian bingkisan atau paket,” jelasnya.
Pihaknya menduga paket tersebut dikirim orang tidak bertanggung jawab dengan maksud untuk mendiskreditkan WartaBromo. Tentu, dugaan ini masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
“Karena itu, kami mendukung sepenuhnya langkah pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus yang mencatut dan merugikan WartaBromo. Termasuk, mencari tahu siapa pihak pengirim dan motif pencatutan itu,” ujar As’ad
“Kami tegaskan bahwa WartaBromo merupakan media independen yang tidak terafiliasi dengan organisasi, golongan, partai politik, atau aliran apapun. Kami bekerja untuk dan demi kepentingan publik,” imbuhnya.
Dilain tempat, Kepala Biro Pasuruan JawaPos Radar Bromo Nur Laily Arifiyah menjelaskan, selaku direksi PT Probolinggo Intermedia Pers menegaskan, tidak pernah mengeluarkan paket atau bingkisan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-77.
“Berkaitan dengan insiden yang terjadi pada saudara Adim, kami menyerahkan sepenuhnya dan mendukung langkah aparatur hukum untuk menindaklanjuti dan bisa menuntaskan perkara ini agar kejadian sebenarnya bisa terungkap,” tutup Laily.
Saat ini, Tim Ident Satreskrim Polres Pasuruan telah bergerak memeriksa botol minuman berisi teh yang diminum korban, atas pengaduan yang laporkan keluarga korban. (Bahrul).