FaktualNews.co

SSI Jatim Cari Solusi Bersama dari Dampak Naiknya Harga BBM

Peristiwa     Dibaca : 469 kali Penulis:
SSI Jatim Cari Solusi Bersama dari Dampak Naiknya Harga BBM
SSI Jatim menggelar FGD di  sebuah rumah makan di Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co-Menyikapi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Serikat Sopir Indonesia (SSI) Jatim menggelar forum group discussion (FGD) yang diadakan di sebuah rumah makan di Surabaya dengan tema “FGD DPD SSI Jatim menyikapi penyesuaian harga BBM dalam rangka pemulihan perekonomian masyarakat di Jawa Timur”.

Kegiatan FGD DPD SSI Jatim ini dihadiri oleh seluruh DPC SSI Jatim dari 21 kabupaten/ kota di wilayah Jawa Timur dan Komunitas Angkutan Barang Jatim dengan jumlah audiens sebanyak 100 orang.

Ketua DPD SSI Jatim, Siswoyo menjelaskan, diadakannya FGD ini bertujuan untuk mengurangi reaksi yang berlebihan menyikapi kebijakan pemerintah. Intinya DPD SSI Jatim mendukung kenaikan harga BBM dan kompensasi pengalihan subsidi BBM yang di canangkan oleh pemerintah agar tepat sasaran.

“FGD ini sebenarnya untuk meredam reaksi rekan-rekan kami sesama sopir agar tidak menyikapi kebijakan pemerintah secara berlebihan seperti turun ke jalan melakukan demonstrasi,” kata Siswoyo, Jumat (9/9/2022).

Dalam kegiatan hadir juga perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Pertamina dan Akademisi Ekonomi dari Universitas Untag Surabaya.

Siswoyo berharap, dengan hadirnya stakeholder ini, rekan-rekan sopir bisa menyampaikan keluhannya sekaligus memberikan masukan dan solusi untuk pemerintah akan dampak kenaikan BBM.

“Reaksi yang berlebihan imbasnya akan mengurangi aktivitas kita juga, tentunya itu akan merugikan kita sendiri. Kami berharap rekan-rekan lebih solutif atau lebih memberikan solusi masukan kepada pemerintah terkait kebijakan-kebijakan pemerintah yang menurut kami juga tidak populis,” lanjut dia.

Ditanya terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT), Siswoyo berharap bantuan tersebut bisa diberikan langsung melalui Dishub agar tepat sasaran. Ia juga menyarankan agar pemerintah merubah kebijakan melalui program yang berkelanjutan. BLT yang nilainya hanya Rp 600.000, kata Siswoyo hanya ibarat permen yang manis sesaat.

“Menurut bahasa nanti untuk permen hanya manis sesaat. 4 bulan misalkan 150 jadi akumulasi 600.000 itu kan hanya sesaat. Ketika BLT itu diberikan pada hari itu saya kira itu akan langsung habis dipakai. Tapi ketika itu melalui program yang berkelanjutan akan lebih bagus efeknya kepada masyarakat transportasi,” harap Siswoyo.

Untuk program Pertamina “Subsidi Tepat”, Siswoyo pun meminta agar ada kebijakan yang tidak lagi menyulitkan sopir angkutan. “Untuk program Subsidi Tepat, saya minta tidak menyulitkan kita,” pungkasnya.

Sementara Unggul Adi Wibowo, Regional V Pertamina yang membidangi penyaluran BBM melalui SPBU. Memastikan akan membantu dan mempermudah seluruh pemilik kendaraan. Untuk itu, dia berharap pengemudi angkutan agar segera mendaftarkan kendaraanya di Pertamina.

“Kami berharap bapak-bapak pengemudi di sini segera mendaftarkan kendaraannya. Kami akan membantu mempermudah proses pendaftaran di kantor Pertamina maupun di SPBU yang ada,” ucap dia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris