Peristiwa

Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Situbondo Ricuh, Lima Mahasiswa Terluka

SITUBONDO, FaktualNews.co-Aksi demo penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan gabungan elemen mahasiswa di Situbondo, yakni PMII, HMI dan IMM sempat ricuh, hingga bentrok dengan aparat kepolisian di halaman depan Kantor DPRD Kabupaten Situbondo, Senin (12/9/2022).

Akibat terjadinya bentrokan tersebut, sebanyak lima mahasiswa terluka. Selain itu sejumlah petugas Polres Situbondo juga terluka. Itu terjadi saat petugas hendak mengambil paksa ban truk yang akan dibakar dan dihalangi para pendemo.

Bahkan, satu botol liter bensin yang hendak digunakan untuk membakar ban itu, mengenai para pendemo dan petugas Polres Situbondo, yang hendak mengambil paksa satu botol bensin tersebut.

Selain itu, dalam aksi demo penolakan harga BBM, salah seorang mahasiswa diketahui tidak sadarkan diri, sehingga mahasiswa tersebut langsung ditandu. Bahkan, para peserta pendemo sempat mendapat perawatan dari petugas layanan kesehatan 119 Dinkes Situbondo.

Pantauan FaktualNews.co di lapangan, meski aksi demo ratusan mahasiswa yang dikenal dengan nama kelompok Cipayung Situbondo, sempat memanas dengan aparat keamanan di halaman depan Kantor DPRD Situbondo.

Namun, ratusan mahasiswa kelompok Cipayung Situbondo tetap menyampaikan aspirasinya. Bahkan, para mahasiswa langsung ditemui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo.

“Diakui aksi demo sempat memanas, sehingga petugas sempat melakukan tindakan repsesif, yang mengakibatkan lima mahasiswa terluka,” ujar Fathor Zainullah, salah seorang koordinator aksi, Senin (12/9/2022).

Menurut dia, meski aksi demo penolakan kenaikan harga BBM sempat terjadi bentrok, namun secara keseluruhan aksi demo berjalan sesuai rencana.

“Alhamdulillah, wakil ketua DPRD Situbondo menyepakati tuntutan kami, yang menolak kenaikan harga BBM,” kata Fathor Zainul.

Sementara itu, Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya mengatakan, dalam melakukan pengamanan aksi demo tersebut pihaknya tidak melakukan tindakan represif, namun petugas hanya mengamankan sarana yang akan digunakan dalam aksi demo mahasiswa, seperti ban mobil bekas dan bensin satu liter.

“Jadi tujuan kami mengamankan ban mobil bekas dan satu liter bensin itu, demi keamanan adik-adik mahasiswa dan keamanan orang lain. Dengan harapan, aksi demo berjalan tertib,” ujar AKBP Andi Sinjaya.