KEDIRI, FaktualNews.co – Pasca kenaikan harga BBM sejak beberapa hari yang lalu, membuat penjualan sepeda listrik di toko jalan HOS Cokroaminoto Kecamatan Pesantren Kota Kediri dibanjiri pesanan. Hal ini dimungkinkan masyarakat Kota Kediri mencari kendaraan alternatif, yang tidak memikirkan dampak dari kenaikan harga BBM.
Tidak tanggung-tanggung kenaikan penjualan sepeda listrik hampir dua kali lipat. Jika sebelum harga BBM naik, penjualan sepeda listrik dalam satu bulan hanya mampu menjual 30 unit, pasca kenaikan BBM penjualan sepeda listrik meningkat menjadi 50 unit perbulan.
Kepala toko sepeda listrik, Moh Sholehudin Yusuf mengaku, peningkatan penjualan sepeda listrik meningkat sejak sepekan yang lalu. Tidak hanya warga dari Kota Kediri saja, namun dari kota-kota di sekitar Kediri juga ada yang membeli.
“Alhamdulillah, sejak sepekan terakhir pembeli meningkat mas. Bulan Agustus kemarin, dalam satu bulan menjual 30 unit, namun hingga pertengahan bulan September ini sudah ada 50 unit yang laku, termasuk pembeli yang indent,” kata Moh Sholehudin Yusuf, Jumat (16/9/2022).
Yusuf menambahkan, akibat banyaknya pemesanan, stok sepeda listrik di tokonya juga mulai menipis. Meski dibanjiri pesanan namun harga sepeda listrik tidak mengalami peningkatan.
“Harganya tetap tidak ada kenaikan. Per unit dijual dengan harga 4,6 juta rupiah untuk sepeda listrik, sedangkan harga untuk sepeda motor listrik dijual 13 juta per unitnya,” imbuh Yusuf.
Salah satu pembeli, Danang mengaku, ingin membeli sepeda listrik karena tidak memakai BBM. Karena selain BBM naik, juga hemat dan tidak menimbulkan polusi.
“Jadi dengan sepeda listrik ini, kita tidak perlu lagi membeli BBM saat berkendara. Selain itu sepeda listrik tidak menimbulkan polusi udara,” ujar Danang.
Sepeda listrik ini selain hemat biaya, juga lebih ramah lingkungan. Sehingga trend permintaan sepeda listrik di kota kediri terus mengalami peningkatan, pasca ada keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.