Warga Tulungagung Temukan Sejumlah Benda Diduga Peninggalan Majapahit
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Beberapa benda yang diduga merupakan peninggalan Ratu Suhita Kerajaan Majapahit, ditemukan di Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Dari temuan tersebut, diperkirakan kawasan tersebut dulunya menjadi pemukiman kuno.
“Sebetulnya beberapa benda sudah pernah ditemukan warga pada tahun 1996 lalu dan juga sudah pernah dilakukan penelitian. Tetapi setelah itu tidak ada tindak lanjut. Seiring berjalanya waktu, ternyata warga kembali menemukan benda yang diduga sebagai benda objek cagar budaya,” ujar Kepala Desa Ngranti, Yulianto, Jumat (16/9/2022).
Saat ini setidaknya ada lima benda yang telah ditemukan. Di antaranya adalah batu tulis, batu bata penghalus rempah, dua sumur kuno berbentuk persegi dan struktur bata merah dengan panjang 400 meter.
Yulianto mengatakan, dari temuan beberapa benda yang diduga objek cagar budaya, pihaknya akan segera melaporkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tulungagung. Hal ini menjadi penting, untuk mengetahui sejarah lampau. Khususnya sejarah Desa Ngranti.
“Kami berharap dengan temuan benda yang diduga objek cagar budaya ini, bisa menguak sejarah desa kami,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Khasanah Budaya Tulungagung, Bambang Eko Aryadi menambahkan, benda-benda yang telah ditemukan di Desa Ngranti ini diduga merupaka peninggalan dari Kerajaan Majapahit.
Hal itu bisa diketahui dari tahun yang tertulis dalam batu tulis yang menunjukan angka 1360 saka atau 1438 masehi. Selain itu, sumur kuno yang ditemukan juga memiliki gaya seni baru berbentuk persegi.
“Jika dilihat dari tahunnya, diduga benda ini merupakan peninggalan Ratu Suhita dari Kerajaan Mahapahit akhir,” imbuhnya.
Eko memeperkirakan, karena benda yang ditemukan tidak hanya satu, diduga masih ada beberapa benda peninggalan yang saat ini masih terkubur. Pasalnya, dari benda-benda yang diduga objek cagar budaya ini mengarah pada pemukiman kuno.
“Namun untuk memastikan hal ini, harus dilakukan penelitian dari BPCB Jawa Timur,” pungkasnya. (Hammam).