KEDIRI, FaktualNews.co-Rengginang merupakan salah satu jenis kudapan tradisional yang hingga sekarang ini penyebarannya masih tetap eksis di pasaran. Maklum, kudapan dari bahan baku ketan ini memiliki penggemar yang cukup banyak, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut, yang tentunya sudah cukup familiar dengan jenis kudapan satu ini.
Kudapan dengan cita rasa gurih dan renyah ini memang menjadi menu camilan yang cocok untuk menemani waktu luang bersama keluarga. Apalagi seiring dengan berkembangnya waktu, rengginang memiliki sejumlah varian cita rasa baru, yang membuat masyarakat dapat menikmatinya sesuai selera.
Seperti produk rengginang buatan Hartakim, warga Dusun Kayunan, Desa Ngrembang, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri ini. “Jadi kami mewarisi resep dari orangtua kami, dan akhirnya saya meneruskan usaha yang sudah lama berjalan semenjak tahun 1970 yang lalu,” kata Hartakim, pembuat rengginang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam produksinya, Hartakim mampu memberikan inovasi dalam menjalankan bisnis usahanya itu, di mana ia menciptakan sejumlah varian cita rasa baru dari produk kerupuk rengginangnya, di antaranya dari rasa gurih ,bawang, trasi, dan manis.
“Jadi kami terus berinovasi dengan membuat beberapa varian rasa, agar pelanggan tidak jenuh dengan rasa rengginang yang itu-itu saja,” imbuh Hartakim.
Berawal modal Rp 500.000, serta dibarengi usaha yang maximal, ulet, tekun, pantang menyerah, serta teliti dan jeli , Sehingga usaha yang diberi brand “Halimi Rengginang” ini mampu dan exsis merebut pasar global walaupun persaingan pasar yang semakin ketat.
“Pengiriman produksi kami ke beberapa kota di Jawa Timur, seperti Ponorogo, Jombang, Surabaya. Luar Jawa seperti Merauke, Sulawesi. Dan kami juga mencoba ekspor pasar mancanegara seperti Taiwan. Dan kami dalam waktu dekat akan mengirimkan 2 ton rengginang ke Taiwan,” jelas Hartakim.
Hartakim menyampaikan bahwa pembuatan rengginang miliknya ini dibuktikan dalam memilih beras ketan yang baik jenisnya, karena ketan juga memiliki karakter beras itu sendiri, sehingga terjaga kualitasnya.
“Jadi selain memproduksi sendiri di rumah, kami juga bermitra dengan warga di sekitar rumah kami, kalau di total sekitar 20 sampai 25 orang,” paparnya.
Dalam sehari, Hartakim mampu membuat rengginang berbagai macam rasa 1 sampai 2 kwintal. Dan pengiriman ke kota-kota di Jawa Timur dan luar Jawa, seminggu bisa 2-3 kali.
Jadi dalam seminggu dirinya mampu mengirimkan 2-3 kali pengiriman. Dan setiap kali pengiriman sekitar 2 – 2,5 kwintal. Harganya juga bervariasi, mulai dari Rp 9.000 hingga Rp 30.000.