KEDIRI, FaktualNews.co-Sebagai bentuk empati dan ikut berduka atas perisitiwa di Stadion Kanjuruhan Malang, ratusan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Falah, Desa Pagu, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, mendoakan dan mengheningkan cipta untuk ratusan suporter Arema FC yang menjadi korban.
Doa dan mengheningkan cipta dilakukan saat upacara bendera, yang digelar di halaman sekolah, Senin (3/10/2022). Para siswa dengan khusuk mendoakan dan mengheningkan cipta, agar ratusan suporter Arema FC yang meninggal diterima amal baiknya, dan keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kesabaran dan ketabahan atas musibah tersebut.
“Semoga arwah ratusan suporter yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, diterima amal baiknya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” Pesan Miftahur Rohmah, Kepala Sekolah MI Al Falah.
Dalam pesannya kepada ratusan siswa, pihak sekolah mengingatkan agar tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bisa menjadi pelajaran, khususnya kepada para siswa.
“Tragedi di Kanjuruhan Malang semoga menjadi pelajaran bagi kita, khususnya anak didik kami, untuk selalu mengutamakan kemanusiaan di manapun. Selain itu kami juga berpesan, agar sportivitas dalam olahraga harus dijunjung tinggi, ” Imbuh Miftahur Rohmah.
Terakhir pihak sekolah juga berharap, dunia sepak bola mampu menjadi contoh yang baik bagi generasi muda, khususnya para pelajar.
“Karena saat ini banyak anak-anak yang hobi sepak bola, jadi anak-anak agar bisa bisa mengembangkan bakatnya, namun harus tetap menjunjung tinggi sportivitas dan menghargai sesame,” tutup Miftahur Rohmah.
Seperti diketahui, terjadi kericuhan usai Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Ratusan suporter Arema FC yang tak terima tim kesayangannya kalah turun ke lapangan, hingga situasi selanjutnya tidak terkendalikan.
Pihak kepolisian menghalau ratusan suporter dengan melepaskan gas air mata ke arah suporter. Para penonton kemudian panik dan berdesak-desakan keluar, hingga berujung ratusan suporter dan dua petugas kepolisian menghembuskan nafas terakhir.