Atap SDN di Jember Ambruk Diduga Akibat Curah Hujan Tinggi
JEMBER, FaktualNews.co – Atap bangunan SDN Gelang 7 di Dusun Lanasan, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember ambruk sekitar pukul 07.10 WIB, Sabtu (8/10/2022).
Ambruknya atap bangunan sekolah dasar negeri itu menyebabkan banyak genteng jatuh berhamburan dan pecah. Juga banyak pondasi atap bangunan yang hancur.
Terkait ambruknya atap bangunan sekolah dasar negeri itu, TRC BPBD Jember dan anggota Polres Jember mendatagi lokasi untuk melakukan asesament.
Namun karena lokasi sekolah yang berada di daerah pelosok Jember. Untuk menuju lokasi SDN Gelang 7 hanya bisa ditempuh dengan kendaraan motor dan mobil 4×4.
Menurut Guru Olahraga SDN Gelang 7 Saiful Arip, untuk kerusakan bangunan sekolah kurang lebih 60 persen.
“Kejadiannya pagi tadi mas. Ambruknya atap sekolah ini, mungkin karena curah hujan tinggi. Apalagi terakhir direhab sekitar tahun 2009 lalu, dari anggaran DAK (dana alokasi khusus). SD ini berdiri sejak tahun 1984,” kata Saiful saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (8/10/2022).
Terkait kerusakan bangunan sekolah tersebut, Saiful mengatakan, ada empat kelas yang mengalami rusak parah. “Yang rusak parah kelas 1-4, dua kelas yakni 5-6 rusak ringan. Terus bangunan sekolah lain seperti MCK dan lainnya juga rusak,” sebutnya.
Terpisah, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, setelah pihaknya mendengar ada kejadian atap sekolah dasar ambruk. Pihaknya bersama anggota Mapolres Jember ikut datang membantu.
“Tapi untuk menuju lokasi memang sulit, hanya bisa dengan motor atau dengan mobil khusus 4×4. Sehingga tadi kita harus berhati-hati selama perjalanan. Selain itu, signal operator seluler juga sulit di sini,” ujar Hery saat dikonfirmasi terpisah.
Terkait penyebab ambruknya atap bangunan sekolah tersebut, kata Hery, diduga akibat curah hujan tinggi di lokasi kejadian.
“Namun demikian, kita akan melakukan lidik lebih lanjut terkait penyebab pastinya. Sementara diduga karena hujan itu. Karena di wilayah Jember beberapa hari belakangan hujan terus,” ucapnya.
Terkait proses KBM untuk sementara, lanjutnya, para siswa nantinya akam belajar di tenda darurat. “Tadi dipasang dua tenda darurat dari BPBD Jember, dan satu dari Polres,” ucapnya.