FaktualNews.co

Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 132 Orang

Nasional     Dibaca : 374 kali Penulis:
Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 132 Orang
FaktualNews.co/Istimewa.
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, beberapa waktu lalu.

MALANG, FaktualNews.co – Korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, bertambah satu orang. Sehingga totalnya yang meninggal menjadi 132 orang.

Diketahui, korban ke-132 itu berjenis kelamin wanita bernama Helen Prisela (20) asal Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Korban meninggal pada Selasa (11/10/2022), pukul 14.25 WIB setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.

Sebelumnya, Helen dirawat di ruang ICU setelah tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Dari awal perawatan, kondisi korban kritis dan terus memburuk.

Salah satu dokter RSSA, dr Arie Zainul Fatoni mengatakan, almarhumah meninggal dunia karena mengalami gagal napas akut.

“Jam 14.25 WIB (meninggal), karena oksigenasi ke paru-paru sangat jelek sekali karena hipoksia, gagal napas akut atau kalau dalam kedokteran namanya Acute Respiratory Distress Syndrome berat atau dalam bahasa awam yakni gagal napas akut,” katanya.

“Disebabkan karena injury di luar paru-paru, biasanya karena multitrauma pada Mbak Helen, sehingga mengakibatkan komplikasi berupa injury atau cedera di paru-paru,” lanjutnya.

Ditanya soal pengaruh gas air mata terhadap tubuh almarhum, dia mengatakan bahwa ada trauma di organ tubuh.

“Kalau pada kasus ini kemungkinan karena trauma di tempat lain sehingga mengakibatkan cedera di paru-paru,” katanya.

Menurutnya, ditemukan pula adanya pendarahan dalam organ di tubuh almarhumah.

“Dari awal memang agak kritis, cuma dalam perjalanannya dikabarkan ada perburukan karena memang masuk sudah dalam multitrauma, ternyata ada pendarahan di organ dalam sehingga pascaoperasi didapatkan kondisi yang lebih berat lagi,” katanya.

Bekas trauma tubuh yang dialami almarhumah seperti di area wajah, kemudian patah tulang di bagian tangan.

Dia mengungkapkan sebelum meninggal, Helen menggunakan alat bantu pernapasan karena kondisinya kritis.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN
Sumber
kompas.com