Advertorial

Ini Strategi Penanganan Bencana Melalui Mitigasi Risiko di Kabupaten Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang termasuk daerah yang rawan bencana. Mulai dari banjir, angin puting beliung, longsor, dan bencana yang lainnya. Untuk menghadapi hal tersebut pemkab secara sinergi telah melakukan Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana di Wana Wisata dan Bumi Perkemahan Sumberboto, Kecamatan Mojowarno, Jumat (21/10) sore.

Hal ini disampaikan Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab saat dialog interaktif di program Warung Pojok Kebon Rojo yang disiarkan live streaming di YouTube Channel Jombangkab TV dan I News TV, pada acara Bulaga sebagai rangkaian Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-112, bertempat di lapangan Kecamatan Sumobito, Senin(24/10/2022).

Dialog Warung Pojok Kebon Rojo yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Jombang ini mengambil tema “Strategi Penanganan Bencana Melalui Mitigasi Risiko di Kabupaten Jombang”.

Narasumber lainnya diantaranya Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Kepala BPBD Jombang Bambang Dwijo Pranowo, Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang Hari Purnomo. Satu persatu mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh Giono (Ari dari Radio Suara Jombang – Diskominfo) Kabupaten Jombang.

“Pada apel kesiapsiagaan tanggap bencana, saya bersama forkopimda memastikan upaya mitigasi maksimal. Kami cek kesiapan personel, peralatan, termasuk komunikasi, koordinasi semua pihak harus berjalan,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.

Masih menurut bupati, apel ini juga sebagai upaya kewaspadaan, kesiapsiagaan pemerintah Kabupaten Jombang, sebagaimana informasi yang disampaikan oleh BMKG akan potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang,  angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran  tinggi), salah satunya termasuk Jombang.

Dalam upaya mitigasi pengurangan resiko bencana di Jombang, Bupati Mundjidah Wahab sudah memerintahkan BPBD untuk melakukan pemetaan, pemantauan, penyebaran informasi, sosialisasi, dan peringatan dini tentang bencana alam.

Kepala BPBD Jombang Bambang Dwijo Pranowo juga mengatakan bahwa SDM dan peralatan selalu ready. Setiap masyarakat telepon ada kejadian bencana tim langsung berangkat. “Silahkan hubungi Call Center 112, kami siap menindaklanjuti. Seperti saat ada bencana Puting Beliung di Selorejo,  kami langsung meluncur. Alhamdulillah sampai magrib sudah tertangani semua berkat kerja bersama”, kata Bambang Dwijo Pranowo.

Sementara Dinas Sosial Kabupaten Jombang Hari Purnomo juga telah menindaklanjuti perintah Bupati untuk memaksimalkan program programnya, mulai dari pencegahan, penanganan, hingga rehabilitasi pasca bencana. Cek ricek kesiapan SDM mulai taruna siaga bencana (Tagana), PKH, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), Kampung Siaga Bencana (KSB) kesiapan dapur umum, termasuk rehabilitasi saat pendirian tenda pengungsi. Juga armada dan sarpras penanganan bencana juga sudah dilakukan.

“Terkait dengan kesiapsiagaan bencana secara umum, Dinsos siap support terhadap BPBD. Ruang lingkup kerja kita pra bencana kemudian darurat bencana dan pasca bencana,”, tutur Hari Purnomo

Upaya mitigasi lainnya, Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi, telah melakukan normalisasi saluran dan sungai yang rawan banjir lebih dari 40 titik. Termasuk persiapan bahan banjiran, seperti sandbag, bronjong dan lain lain, kesiapan alat berat, personil, komunikasi dan koordinasi dengan pihak pihak terkait lebih ditingkatkan, mengingat curah hujan yang tinggi.

“Kepada masyarakat kami menghimbau   mulai sekarang stop buang sampah disaluran sungai, jika kita tidak ingin saluran kita banjir atau meluap”, tuturnya.

Wabup Sumrambah, mengaku bersyukur dan bangga mempunyai Ibu Bupati yang luar biasa juga Dua Srikandi yang luar biasa di DPR RI ada Ning Ema dan Mbak Estu.

“Kita masih ingat betul ketika proses bencana-bencana besar kemarin, kita diskusi secara intens antara Pemerintah Kabupaten Jombang dengan BBWS dan pihak pihak terkait lainnya, sehingga kita bisa memetakan peta bencana, termasuk rawan bencana longsor Wonosalam dan sekitarnya. Sehingga langkah antisipatif secepat mungkin bisa dilakukan”, tutur Wabup Sumrambah yang juga memaparkan hal hal teknis wilayah rawan banjir.

Diakhir Dialog Interaktif Bupati Mundjidah Wahab menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Dinas Kominfo yang terus menyebarluaskan informasi upaya mitigasi bencana di Jombang, baik melalui kanal media streaming YouTube Jombangkab TV, radio Suara Jombang dan sosial media.

Semua diharapkan dapat mengambil peran didalam upaya mitigasi bencana, untuk update di media sosialnya, juga di WhatsApp, agar masyarakat mengetahui, waspada, dan tanggap bencana.

Pemerintah sangat serius dalam persoalan ini, akan tetapi peran serta dan dukungan masyarakat juga sangat diharapkan untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi/sungai-sungai, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh/lapuk, menertibkan baliho semi permanen dll, serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi.

Dalam hal ini, Allah SWT mengatakan dalam Al-Qur’an bahwa sebagian kerusakan yang terjadi di muka bumi ini, seperti halnya banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya itu adalah karena ulah manusia sendiri yang tidak mampu dan menjaga lingkungannya dengan baik, tandas Bupati Mundjidah Wahab yang membacakan QS. Ar-Rum ayat 41.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk tetap ikhtiar juga berdoa agar terhindar dari segala bencana apapun”, pungkas Bupati Mundjidah Wahab.