SITUBONDO, FaktualNews.co – Mulai Januari hingga pertengahan Oktober Tahun 2022, tercatat sebanyak 10 orang ibu hamil (bumil) meninggal di Kabupaten Situbondo. Tingginya angka kematian bumil tersebut, menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo.
Untuk menekan tingkat kematian bumil tersebut, Dinkes Kabupaten Situbondo, melaunching inovasi program aplikasi bernama Berlian Bersinar, di Pendopo Kabupaten Situbondo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Dwi Herman Susilo mengatakan, inovasi Berlian Bersinar, pihaknya menggandeng lintas sektor untuk pemeriksaan Ibu hamil sesuai standar.
“Ini dilakukan sebagai deteksi dini terhadap para ibu hamil di Kabupaten Situbondo,” ujar Dwi Herman Susilo, Kamis (27/10/2022,).
Menurutnya, angka kematian ibu hamil tahun 2020 hingga tahun 2021 di Situbondo masih tinggi. Bahkan, di tahun 2021, angka kematian ibu hamil mencapai sebanyak 19 orang dan pada tahun 2021 naik drastis menjadi 46 ibu hamil yang meninggal dunia.
“Namun di tahun 2022 sejak Januari sampai sekarang ibu hamil yang meninggal dunia ada sebanyak 10 orang,”bebernya.
Dwi Herman Susilo menegaskan, naiknya angka kematian bumil di tahun 2021 lalu itu, lantaran terjadinya pandemi Covid-19, sehingga banyak ibu hamil yang rentan meninggal dunia akibat terkonfirmasi Covid-19.
“Alhamdulillah untuk tahun 2022 ini, angka kematian bumil icukup rendah, dan kita upayakan menekan supaya tidak ada kematian bumil di Kabupaten Situbondo,” harapnya.
Pria yang akrab dipanggil Dwi itu menegaskan, untuk menurunkan angka kematian bumil, pihaknya akan melibatkan lintas sektoral di Kabupaten Situbondo, yakni Forkopimda, Bapedda, DPMD, Dispenduk Capil, DP3A dan camat, PKK serta para kepala desa (Kades) di Kabupaten Situbondo.
“Dengan kerja sama lintas sektor ini, konkretnya kami akan memberikan layanan sebelum persalinan sebanyak 4 kali dalam setahun kepada para bumil,” imbuhnya.
Dengan pemeriksaan awal, maka pihaknya dapat mendeteksi dini terhadap faktor resiko, baik rendah, sedang dan tinggi atau sangat tinggi terhadap bumil tersebut.
“Kami harapkan dengan pemeriksaan dapat mengantisipasi kematian bumil, sehingga tidak timbul kematian,” bebernya.
Dwi menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan kematian ibu hamil di Kabupaten Situbondo. Namun untuk saat ini yang terbanyak angka kematian bumil disebabkan adanya komplikasi .
“Untuk 10 orang bumil yang meninggal di tahun 2022 ini, itu penyebabnya preeklamsia, jantung, pendarahan dan juga infeksi,” bebernya.
Dwi menambahkan, jika inovasi Berlian Bersinar ini, tidak lain untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan bayi di Kabupaten Situbondo.
“Kalau sekarang angka kematian rendah, namun diharapkan angka kematian bumil meningkat lagi. Sehingga terwujud kesehatan masyarakat yang lebih optimal, meningkatkan taraf hidup,” jelasnya.