Cerita Pilu Para Korban Penipuan Arisan Online di Mojokerto
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Berharap untung, berujung buntung. Para korban arisan online di Mojokerto kini hanya bisa meratapi nasib. Uang miliaran milik member tak jelas rimbanya karena dibawa kabur owner arisan oline, perempuan berinisial EA.
Para member menyetorkan uang kepada EA dengan nilai yang beragam. Data yang diterima FaktualNews.co, satu orang member ada yang menyetorkan ratusan ribu hingga ratusan juta. Paling banyak Rp 300 juta dan paling sedikit Rp 600 ribu per member.
Salah seorang korban, berinisial HN (28) mengatakan, total setoran dari dua sistem arisan yang ia ikuti sebanyak Rp 8,4 juta. “Aku Rp 8,4 juta. Ikut dua, arisannya ada yang model flat dan menurun,” katanya.
Uang setoran itu ia bayarkan kepada EA via transfer dengan nilai dan keuntungan yang berbeda. Sistem flat dengan get (perolehan) Rp 10 juta, ia membayar Rp 700 ribu setiap bulan. Sedangkan sistem menurun dengan get Rp 4 juta, tiap satu bulan dua kali membayar Rp 150 ribu.
Sejak mengikuti arisan online 2020, ia mengaku sudah pernah mendapatkan get. Namun, sejak bulan Maret 2022, sudah tidak pernah lagi mendapatkan get, hingga EA memberitahu jika arisannya dibubarkan tanpa alasan yang jelas.
Pemberitahun penghentian arisan dilakukan EA melalui grup aplikasi WhatsApp pada 25 Oktober 2022.
“Kemarin itu shock kalau dia (EA) itu mengundurkan diri. Setelah itu didatangi ke rumahnya, tapi dia hilang sampai sekarang,” jelasnya perempuan asal Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto itu.
Apabila sesuai jadwal, lanjut dia, dirinya akan mendapatkan get pada bulan Desember 2022 dan bulan Februari 2023. Namun, dengan adanya persoalan ini dirinya tidak tahu lagi harus berbuat apa, selain melaporkan kepada kepolisian.
Padahal, hasil yang akan dia peroleh dari arisan online ini hendak dipergunakan untuk modal usaha. Selama ini, ibu satu anak ini bekerja jualan baju secara online (olshop). Bahkan, sebagian juga bakal dipergunakan untuk menbayar hutang sekaligus memberi orang tua dan anaknya.
“Kalau dapat (get) rencana buat bayar hutang dan ngasih orag tua, ngasih anak, dsn modal usaha lagi. Kan sudah diancer-ancer (perkirakan) tanggalnya, nanti mau buat apa-buat apa. Cuman ini orangnya lari ya uda gak tau lagi,” ungkapnya.
Sejatinya, ia tidak kenal dan tidak pernah bertatap muka dengan si owner arisan online tersebut. Awalnya, ia tertarik setelah melihat postingan status WhastApp temannya, jika arisan milik EA ini amanah dan disiplin.
“Tertarik karena ownernya terlihat tegas, member-mebernya itu disiplin. Kemarin yang tidak bayar-bayar dia juga sewa pengacara buat menagih. Kalau telat diberi sanksi dan denda,” beber perempuan berusia 28 tahun itu.
Selain itu, lanjut MH, si owner sering memberikan semacam undian berhadiah perhiasan emas untuk membernya. Disitulah ia mulai yakin bahwa arisan online milik EA bagus.
“Jadi saya dan teman-teman merasa nyaman ada undiannya. perhiasan yag dibagikan nilainya sampai Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta. Get besar-besar yang dapat undian perhiasan, yang get kecil dapatanya free admin,” terangnya.
Ia menambahkan, selama ini arisan online berjalan dengan baik. Namun, tiba-tiba saja si owner memutuskan untuk menghentikan.
“Awalnya enak-enak, tapi kemarin hari tanggal 25 (Oktober 2022) itu dia bikin pemberitahuan kalau arisannya berhenti. Terus banyak yang ke rumahnya dia, tapi dia sudah kabur. Kerugian yang ditotal teman-teman itu kurang lebih Rp 3 sampai Rp 4 M,” imbuhnya.
Kondisi ini turut dirasakan oleh MK (27). Pria asal Kecamatan Kria, Sidoarjo ini sudah menyetor senilai Rp 13, 3 juta untuk tiga sistem arisan. Sejak 9 bulan lalu ia mengikuti arisan online, dirinya belum pernah mendapat get sama sekali.
Ia menjelaskan, mengkuti arisan tiga slot dengan get berbeda-beda. get Rp 9 juta, ia membayar Rp 900 ribu per bulan. get Rp 4 juta, ia membayar Rp 130 ribu minggu sekali. Dan get Rp 4 juta, ia membayar Rp 500 ribu dua minggu sekali.
“Saya juga transfer, tidak pernah ketemu orangnya. Saya bayarnya langsung, ketika ada uang langsung saya bayar semua,” jelas MK.
Ia kebingungan dengan adanya persoalan ini. Padahal pria yang bekerja sebagai kuli batu ini memperkirakan, akan memperoleh get pada bulan Desember 2022, Februari 2023, dan Mei 2023.
“Belum pernah dapat sama sekali, seharusnya bulan 12 saya sudah mau dapat, lah kok ada masalah kayak gini,” kata MK.
Rencananya, jika uang hasil arisan hendak dipergunakan untuk merenovasi rumah warusan orang tunya. Namun, rencana itu kandas setelah EA membawa kabur uang arisan. “Uang arisan hasil kerja keras selama 9 bulan,” tuturnya.
Sama halnya dengan MH, MK juga tidak pernah bertemu secara langsung dengan EA, perempuam warga Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten itu. Bahkan ia tidak pernah bekomunikasi melalui telpon.
“Tidak pernah ke rumahnya, hanya lihat perkembangan di grup. Tidak pernah menghubungi, cuman memantau grup WhatsApp. Ya kaget tanggal 25 itu ada pemberitahuan. Cuman, ada korban lain yang menghubungi cuman sudah hilang,” ungkapnya.
Sebelumnya, owner arisan online (arisol) di Mojokerto dilaporkan ke polisi karena diduga menipu ratusan peserta. Kerugian para korban bervariasi. Jika ditaksir keseluruhan mencapai Rp 3 miliar.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani membenarkan adanya laporan dugaan penipuan arisol tersebut. Menurutnya sejauh ini baru 2 korban yang melapor. Pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini.
“Dua orang yang sudah melapor, untuk kerugian masih kami dalami,” jawabnya.