JOMBANG, FaktualNews.co-Pemberangkatan ekspor perdana rajangan daun talas dari Kabuh ke Australia yang dipusatkan di Kecamatan Kabuh dihadiri langsung oleh Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Forkopimda Jombang, Anggota DPRD Kabupaten Jombang, Kepala Bea Cukai Kediri, Rabu (02/10/2022).
Disampaikan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab bahwa permintaan rajangan talas Kabupaten Jombang, Jawa Timur dari Australia adalah sebanyak 700 ton per tahun.
Bupati Mundjidah Wahab memaparkan ekspor perdana yang dilakukan Kabupaten Jombang pada Rabu (2/11/ 2022) adalah sebesar 7,5 ton (satu kontainer) senilai Rp. 250.000.000,-. Apabila 1 kontainer berisi 7,5 ton dan kebutuhan eksport setahun sejumlah 700 ton bisa dipenuhi, maka nilai ekspor adalah sejumlah Rp. 23,33 miliar.
“Saya sangat mengapresiasi petani di Kecamatan Kabuh yang sudah membudidayakan talas yang memiliki nilai ekonomis dan merupakan salah satu komoditas ekspor ini,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.
“Atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Jombang, saya sangat bangga dan mengapresiasi pelaksanaan pemberangkatan ekspor perdana rajangan daun talas dari Kabuh ke Australia ini,” tandas Mundjidah Wahab.
Dengan seremonial pemberangkatan ekspor perdana daun talas oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang yang juga dihadiri Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, export import CV. Exim Traders, Camat Kabuh dan jajaran Forkopimcam Kecamatan Kabuh; Kepala Desa se-Kecamatan Kabuh, para Poktan, Gapoktan petani pembudidaya talas di Kecamatan Kabuh dan penyuluh pertanian ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan petani untuk melakukan budidaya talas, sehingga pendapatan petani akan bertambah.
Bupati juga berharap budidaya talas ini juga dikembangkan di kecamatan lain di Kabupaten Jombang. Pemerintah daerah siap untuk mendukung dan mengajak masyarakat untuk mulai mengembangkan budidaya talas.
Bupati Mundjidah Wahab meminta kepada dinas terkait untuk memfasilitasi masyarakat dalam pembudidayaan talas sampai proses pemasarannya atau ekspornya. Bila perlu dilakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahan besar dan eksportir besar agar dapat mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan petani serta meningkatkan perekonomian masyarakat Jombang pada umumnya.
“Dalam upaya mendukung tercapainya visi bersama mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing,” pungkas Bupati Mundjidah Wahab.
Sementara itu Ir. Muhammad Roni, MM, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mengatakan bahwa Jombang memiliki potensi tanaman talas yang cukup besar terutama di daerah Kabuh dan Wonosalam.
Talas adalah tanaman yang biasa tumbuh di pinggir sungai, hutan dan hampir di semua wilayah di Kabupaten Jombang, selain itu talas juga bisa dibudidayakan di lahan sawah.
Bagi sebagian orang, tanaman talas mungkinkan dipandang tidak lebih sebagai tanaman liar atau malah pengganggu lingkungan. Padahal selain bisa dikonsumsi, tanaman ini juga bisa menjadi lahan usaha dengan keuntungan yang menjanjikan.
Tanaman talas mudah dibudidayakan. Selain umbinya, talas juga bisa dimanfaatkan daunnya untuk komoditas eksport. Daun talas dapat digunakan pada industri rokok sebagai pengganti tembakau ataupun campuran tembakau untuk produk rokok herbal dan teh herbal. “Jenis Talas Beneng,” papar Roni.
Daun talas diekspor dalam bentuk rajangan kering. Cara memproses rajangan, daun talas yang sudah dipanen dibersihkan terlebih dahulu, lalu diperam selama dua hari hingga berwarna kuning. Setelah itu dirajang, lalu dikeringkan selama 2 hari di bawah terik matahari. Kemudian siap kemas dan diekspor.
“Sudah ada petani di kecamatan Kabuh, Sumobito dan Mojoagung yang melakukan perajangan daun talas,” pungkasnya.
Pemberangkatan ekspor perdana rajangan daun talas dari Kabuh ke Australia diawali dengan penyerahan simbolis bantuan alat sarana budidaya tembakau, serta ditandai dengan pecah kendi dan mengibarkan bendera start.