FaktualNews.co

Ketua Pantia Tanggapi Soal Festival Anak Saleh di Kota Mojokerto yang Viral Gegara Walikota Telat 

Peristiwa     Dibaca : 853 kali Penulis:
Ketua Pantia Tanggapi Soal Festival Anak Saleh di Kota Mojokerto yang Viral Gegara Walikota Telat 
FaktualNews/Muhammad Lutfi Hermansyah/
Foto : Suasana rapat dengar pendapat Panitia Festival Anak Saleh 2022 dengan DPRD Kota Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ketua Panitia, Mihanayah Laila menanggapi Festival Anak Saleh 2022, yang viral gegara Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari telat hadir.

Tanggapan Mihanayah disampaikan di depan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto saat rapat dengar pendapat, Rabu (9/11/2022).

Dikatakannya, jika acara tersebut telah dipersiapkan dua bulan sebelumnya. Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan protokoler Walikota Mojokerto.

“Kita sudah izin melalui beberapa kepala dinas, ketua muslimat juga. Pihak protokoler juga sudah kalau kita mau mengundang ibu walikota, yang notabenenya adalah ketua muslimat kota Mojokerto,” katanya.

Ia menjelaskan, peserta yang terdiri dari anak-anak TK Muslimat NU memang disepakati tidak boleh didampingi wali murid. Selain itu, juga dilarang membawa bekal makanan sendiri, karana akan disediakan dan alasan menjaga kebersihan. Hal itu sesuai rapat panitia sudah disepakati.

“Wajib sarapan dari rumah. Snack yang dibawa (pihak sekolah) air, biskuit-biskuit kecil, biar tidak ada sampah,” jelas Mihanayah.

Sesuai dengan rundown, acara seharusnya dimulai pukul 07.30 WIB dan selesai paling lambat pukul 10.00 WIB. “Itu rundown acara dengan beberapa tampilan-tampilan. Jadi sudah diperkirakan, anak sudah kita kondisikan untuk pulang. Jadi kita umumkan kepada wali murid 10.30 dijemput disekolah,” sambungnya.

Namun, ia mengakui pada saat acara tidak berjalan sesuai rondown. Acara baru dimulai sekitar pukul 07.55 WIB. Meski demikian, menurut Mihanayah rangakaian acara tetap selesai pukul 10.00 WIB. Hanya sambutan dari Walikota yang belum.

Masih kata Mihanayah, dijadwalkan Walikota Mojokerto akan menyampaikan sambutan pukul 09.30 WIB. Ketika menyampaikan undangan kepada Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto, pihaknya sudah menjelaskan kalau penyambutan pukul 08.30 WIB.

“Kita sampaikan setengah 9 penyambutannya. Sambutan ibunya (Walikota) setengah 10. Tapi setengah 10 belum hadir,” tandasnya.

Pada saat itu, kebetulan ada protokoler Walikota yang sudah di gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada itu. Sehingga, pihak panitia menanyakan terkait kehadiran Ning Ita.

“Kebetulan disitu ada ajudan atau protokel, saya tanyakan, mbak datangnya jam berapa, ibu bisa hadir nopo?, Jawabnya iya, 10’menit lagi,” timpalnya.

Mengetahui hal itu, panitia kemudian mempertunjukkan satu penampilan lagi dari anak-anak TK. Akan tetapi hingga pukul 10.30 WIB Ning Ita tak kunjung hadir. Sembari menunggu, konsumsi yang disediakan dibagikan.

“Sekitar pukul 10.15 kita bagi komsumsinya, jadi kalau dari yang viral tidak boleh ada yang makan, dari panitia tidak seperti itu. Karena konsumsi itu ada. Kita bagikan dan anak-anak pun makan. Memang pertimbanganya kita bukan nasi. Karena nyuwon sewu (mohon maaf), anak anak tidak didampingi wali murid, takutnya nanti kotor,” ungkap Mihanayah.

Terkait beredar kabar peserta ada yang pingsan, ia pun membantah. Ia menyampaikan, sebenarnya ada tiga anak tertidur saat acara. Salah satunya kondisi sudah sakit sejak sebelum acara.

“Satu anak memang sakit dari sebelum acara. Padahal kita sudah kesepakatan dari awal, yang sakit tidak usah diikutkan. Yang rewel tidak usah berangkat. Dan kita tidak mewajibkan. Tidak ikut monggo tidak apa-apa,” pungkasnya.

Sementara, Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Nuryanto menyampaikan, atas kejadian ini agar dijadikan evaluasi semua pihak. Namun, ia sejatinya tidak sepakat dengan keputusan panitia yang melarang peserta membawa bekal dan tidak sediakan konsumsi berupa nasi. Apalagi pertimbangannya soal kebersihan.

“Ini bahan evaluasi kami. Seharusnya anak-anak dikasih makan nasi, bukan snack. Pertimbangan agar tidak kotor tempat itu, karena merasa sudah dipinjami tempat. Saya agak kurang sependapat ya, karena kita sudah difasilitasi tempat, kalau memang kotor ya dibersihkan. Jangan takut kotor, malah efeknya tidak baik terhadap pendidikan anak. Ini jangan sampai terulang kembali,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, acara puncak Festival Anak Saleh Tahun 2022 yang digelar di hall lantai empat, Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada Kota Mojokerto pada Sabtu (5/11/2022) pagi, ramai jadi perbincangan netizen di media sosial.

Ratusan siswa TK Muslimat NU se-Kota Mojokerto itu membuat para wali murid geram. Wali murid geram lantaran anak-anaknya mengeluhkan kelaparan hingga lemas saat menghadiri acara tersebut. Bahkan dikabarkan ada yang sampai pingsan.

Diduga, pemicunya akibat terlalu lama menunggu kedatangan Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid