Peristiwa

Longsor Dekat Jalan Desa di Jember, 5 Rumah Warga Terancam Ambruk

JEMBER, FaktualNews.co – Musibah tanah longsor terjadi di dekat jalanan Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Jember. Musibah longsor itu terjadi Jumat sore (11/11) kemarin, dan baru dilaporkan warga hari ini, Sabtu (12/11/2022).

Dari asessment yang dilakukan perangkat desa setempat, panjang longsoran kurang lebih 25 meter, dengan kedalaman kurang lebih 8 meter.

Lokasi longsor berada di tebing yang dekat dengan aliran Sungai Manggisan.

Menurut warga setempat Ega Nurhadiansyah, lokasi longsor berada di seberang jalan depan rumahnya, dan mengakibatkan lebar jalan menjadi sempit.

“Lokasi rumah saya dekat dengan lokasi longsor, yang terjadi di seberang jalan. Dulu jalan depan rumah ini lebarnya kurang lebih 3-4 meteran, mobil bisa lewat depan rumah. Tapi karena semakin lama terkikis akibat longsor, sekarang lebar jalan jadi kurang lebih dua meteran,” kata Ega di rumahnya, Sabtu (12/11/2022).

Dengan kondisi longsor yang terjadi, Ega mengatakan, warga sekitar merasa resah.

“Karena longsor ini terjadi dekat jalanan yang sehari-hari dipakai warga sebagai akses jalan desa untuk menuju jalanan utama. Kalau tidak ada jalan saya juga keluar rumah mau lewat mana. Selain itu, kurang lebih ada 5 rumah warga yang khawatir terdampak dengan longsor ini. Rumah saya dan tetangga,” ujarnya.

Terpisah, Sekdes Patemon Harsono mengatakan jika lokasi longsor dekat dengan jalan desa yang sehari-hari dipakai warga. Ada kurang lebih 30 KK yang berada di dua RT, sehari-hari memakai jalan yang dekat dengan lokasi longsoran itu.

Dari asessment yang dilakukannya di lokasi longsor. Pihaknya berharap ada solusi untuk mengatasi musibah tersebut.

“Bisa di bilang lokasi rumah warga ini berada di atas tebing yang dekat dengan aliran Sungai Manggisan. Nah dari atas itu di sisi jalan, terjadi longsor dengan panjang kurang lebih 25 meter dan ketinggian atau kedalaman ke bawah kurang lebih 8 meteran,” ujar Harsono.

Dibenarkan olehnya, dulu lebar jalan kurang lebih 4 meter. “Tapi aliran sungai ini menyebabkan tanah atau tebing di bagian utara terkikis. Akhirnya terjadi longsor ini,” katanya.

Harsono mengaku sudah melaporkan soal musibah longsor itu ke dinas terkait. “Tapi sampai saat ini tidak ada solusi,” sambungnya.

Dengan musibah longsor itu, lanjutnya, warga menjadi khawatir. Terlebih lebar jalan juga semakin berkurang.

“Dikhawatirkan juga, nantinya rumah warga terdampak dengan adanya longsoran ini. Karena akibat longsoran terus mengikis tanah ini,” katanya.

“Untuk tinjauan (asessment) saat ini, ada sekitar 5 rumah warga yang terdampak. Juga nantinya ada dua RT dengan kurang lebih 30 KK yang juga akan kesulitan akses jalan. Untuk kejadian longsor ini sering terjadi tapi kecil. Paling parah ya sekarang ini. Sehingga perlu segera ada solusi untuk mengatasinya,” ucap Harsono.