Peristiwa

Beri Pelatihan Berbasis Kompetensi, Cara Pemkab Mojokerto Tekan Angka Pengangguran

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi. Kegiatan ini sebagai upaya menekan angka pengangguran.

Pelaksanaan Pelatihan kerja dilaksanakan selama 10-15 hari sejak 16 November 2022. Pelatihan ini dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto, Jalan Raya Jabon Kabupaten Mojokerto.

Pelatihan dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) itu diikuti oleh 48 orang. Peserta pelatihan diutamakan keluarga pekerja pabrik rokok, pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pabrik rokok dan warga sekitar pabrik rokok.

Dalam pelatihan itu peserta terbagi dalam berbagai jenis keterampilan. Anatar lain, tata rias, servis motor dan servis handphone. Setiap bidang diikuti oleh 16 peserta. Mereka bisa menentukan jenis pelatihan sesuai minat masing-masing.

Pembukaan pelatihan kerja berbasis kompetensi ini dibuka secara langsung oleh Bupati Ikfina. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Disnaker Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto, Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto, Instruktur UPT BLK Mojokerto, Instruktur LPK Betarin Madiun, Forkopimca Mojoanyar, Kades Jatipasar, Kades Pugeran, Kades Candiwatu, Kades Padi.

Ikfina mengatakan, salah satu tantangan besar yang dihadapi Pemkab mojokerto adalah menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2022 ini. Tingkat pengangguran terbuka itu berdasar dari masyarakat usia kerja, masyarakat mencari kerja dan belum memperoleh kesempatan kerja.

“Saat ini tercatat ada 5,54% TPT di Kabupaten Mojokerto atau setara dengan 35.033 jiwa. TPT tersebut masih dibawah rata-rata Provinsi Jawa Timur yaitu 5,74 %,” terangnya. Rabu (16/11) siang.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto saat ini, lanjut Ikfina, adalah meningkatkan sumber daya manusia yang terampil dan punya kompetensi dengan melakukan pendidikan dan pelatihan seperti saat ini.

“Mengingat di era revolusi industri 4.0, bahkan sekarang sudah 5.0. maka hanya mereka yang punya keahlian dan ketrampilan yang mumpuni mempunyai kesempatan lebih besar,” tuturnya.

Selain itu, Ikfina menyebut, upaya lain yang dilakukan pemerintah kabupaten mojokerto adalah mensinergikan dunia industri dengan lembaga pendidikan dan pelatihan baik negeri maupun swasta.

“Sehingga lulusan lembaga pendidikan dapat diterima dan bekerja pada industri yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto yang diawali mulai sejak dini dengan praktek kerja industri maupun pemagangan,” jelasnya.

Ia menambahkan, mengapresiasi terselenggaranya pelatihan ini. Menurutnya dengan diberikan pelatihan, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan dapat diberikan pengakuan kompeten oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui uji kompetensi.

Oleh karena itu, ia berharap dengan pembekalan pelatihan ini, para peserta sudah siap memasuki dunia kerja baik di perusahaan maupun menjadi tenaga kerja mandiri.

“Yang terpenting jangan sampai nganggur harus dapat memanfaatkan ilmu/ ketrampilan yang sudah diberikan. Maka untuk itu saya minta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto itu.