MALANG, FaktualNews.co – Keluarga para korban Tragedi Kanjuruhan Malang berangkat ke Jakarta untuk mencari keadilan. Rombongan menumpang dua bus dari Sekretariat Tim Gabungan Aremania (TGA) Gedung KNPI Jalan Kawi Kota Malang, Rabu (16/11/2022) pukul 18.00 WIB.
“Kita berangkat 50 Orang untuk mewakili keluarga korban ke Jakarta mencari keadilan bersama-sama,” kata Astrid Puji Rahayu, Koordinator Paguyuban Keluarga Korban, jelang keberangkatan, Rabu (16/11).
Rombongan terdiri dari 13 orang yang mewakili korban meninggal dunia, sementara yang lain perwakilan para korban. Perwakilan rombongan berasal dari Malang Raya, Blitar, Pasuruan, dan Tulungagung.
Beberapa di antara korban yang ikut dalam rombongan masih dalam kondisi belum sepenuhnya pulih. Bahkan salah satunya masih harus menggunakan tongkat kruk.
Agenda di Jakarta
Mereka akan berada di Jakarta selama 4 hari dengan serangkaian agenda yang sudah ditetapkan. Keberangkatan mereka juga didampingi tim kuasa hukum.
“Karena selama ini belum sama sekali menerima keadilan. Jadi kita bertekad bersatu, satu suara kita mencari keadilan. Kita mau ke KPAI karena 60 persen korban itu anak-anak di bawah umur. Terus ke Komnas HAM, Komisi III DPR RI, ke Bareskrim Mabes Polri,” urai Astrid.
Astrid merupakan ibu dari Salsa Yonas Oktavia (20). Anak satu-satunya itu turut menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa 1 November 2022 itu.
Sementara Vincentiusari, Wakil Koordinator Paguyuban mengungkapkan bahwa keluarga korban kompak menuntut keadilan bersama-sama. Karena kebersamaan dan saling menguatkan menjadi senjata untuk mewujudkan keadilan.
“Kami berinisiatif untuk mempersatukan semua dari keluarga korban yang tujuannya saling menguatkan. Karena kami sudah kehilangan nyawa, nyawa anak kami, saudara kami. Kalau kita tidak saling menguatkan kita sendiri-sendiri, nantinya kita akan hilang. Keadilan ini nggak akan tercapai,” urai Vincentiusari.
Keluarga, kata Vincentiusari, berharap mendapatkan keadilan seadil-adilnya dan siapa pun yang bersalah harus mengakui kesalahan. Keluarga mengaku tidak puas dengan proses hukum yang sedang berjalan.
Minta Ditangani Mabes Polri
Mereka berencana mengadu ke sejumlah lembaga, selain membuat laporan ke Bareskrim. Mereka mendesak agar kasus Tragedi Kanjuruhan ditangani oleh Mabes Polri.
“Intinya kami tidak puas, karena ini adalah permasalahan Polda, permasalahan polisi di Jawa Timur. Penanganan apabila ditangani Polda Jawa Timur, saya kira kurang relevan. Jadi ini harus ditangani Mabes Polri sebagai yang berwenang di Polri,” desaknya.
Vincentiusari menegaskan, keberangkatan rombongan ke Jakarta bukan untuk berdemonstrasi, tetapi untuk mencari keadilan berdasarkan hak sebagai warga negara.
“Bukan tidak percaya, kami percaya dengan institusi Kepolisian. Tapi ini permasalahannya belum terselesaikan. Jadi kami harus ke Jakarta,” tegas Vincentiusari.
Vincentiusari sendiri adalah ayah dari korban meninggal dunia atas nama Yohanes Stevanos Prasetyo.