SITUBONDO, FaktualNews.co – Selain melakukan patroli di pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo dan jalur pantura yang merupakan lintasan menuju Pulau Bali, petugas Samapta Polres Situbondo juga menjaga ketat sejumlah saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di wilayah Situbondo.
Penjagaan ketat sejumlah SUTT di Situbondo itu, dilakukan sebagai upaya dan bentuk dukungan Polres Situbondo, untuk memperlancar berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Pulau Bali, yang diikuti sebanyak 20 negara di dunia.
Diperoleh keterangan, aliran listrik Paiton- Situbondo tersambung langsung ke Pulau Bali. Bahkan, langsung. menyuplai kebutuhan listrik pada KTT G20.
Sehingga penjagaan di masing-masing gardu dilakukan super ketat untuk mengantisipasi terjadinya korsleting listrik.
“Kami dapat intruksi dari Kapolda untuk melakukan pengamanan yang berkaitan dengan berlangsungnya KTT G20. Sehingga sangat perlu dilakukan pengamanan di setiap gardu listrik,”ujar Kasat Samapta Polres Situbondo AKP Sugeng Winarno, Rabu (15/11/2022).
Menurut dia, sebelum pelaksanaan KTT G20, pihaknya sudah rutin melakukan patroli dialogis agar warga Situbondo tidak bermain layangan di dekat gardu induk.
“Mengingat sejumlah gardu induk Situbondo diketshui sering dijadikan ajang permainan layangan oleh warga. Makanya, melakukan patroli dialogis dan menghimbau warga tidak bermain layangan di sekitar gardu induk,”bebernya.
AKP Sugeng menegaskan, meski dihimbau tidak bermain layangan didekat gardu induk, sebagian warga Situbondo tetap bermain layangan di sekitar gardu induk. Sehingga untuk mengantisipasi korsleting, puluhan anggota disebar untuk menjaga gardu induk, melakukan penjagaan dan pengamanan hingga KTT G20 selesai.
“Saluran listrik yang memiliki tegangan tinggi dan harus dilakukan pengamanan adalah di Kapongan, Panji, dan Kendit. Saat ini anggota kami standby di lokasi rawan tersebut,” ucap Sugeng.
Masih kata Sugeng, dampak senar layangan begitu menyentuh kabel listrik cukup berbahaya bagi kelancaran aliran listrik. Tak jarang, banyak korsleting listrik diakibatkan oleh senar layangan. Bahkan, senar layangan mampu membuat kabel listrik terluka.
“Jika benang itu menempel ke kebel, kulit kabel akan terluka dan menyebabkan korsnleting listrik. Jika kabel listrik terluka, lalu disinggahi hewan, besar kemungkinan gardu meledak dan terbakar. Dan kasus ini sering terjadi,” katanya.
Asisten Manager PLN Situbondo, Wiyarta mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Anggota Polres agar dibantu melakukan pengamanan.
Sebab jika pemain layangan dibiarkan begitu saja akan menimbulkan dampak buruk terhadap PLN dan kepada pengguna listrik.
“Biasanya, kebel listrik akan putus ketika pemain layangan menggunakan kawat untuk mengejar layangan putus. Hal itu sangat membayakan bagi pengejar layangan sendiri. Khawatir ketika kabel putus sengatan listrik malah menyambar pengejar layangan,” ucap Wiyarta.
Menurut dia, dampak dari banyaknya pemain layangan yang dekat dengan aliran tengan listrik bakal berdampak kepada wilayah terdekat arus listrik. Salah satu contoh aliran listrik kadang mati gara-gara kabel listrik putus.
“Jika kabel sudah putus, pembenahan kabel membutuhkan waktu untuk recovery. PLN juga bakal kehilangan kesempatan untuk menjual KWH kepada masyarakat sekitar. Sehingga PLN akan mengalami kerugian ,” pungkasnya.