Peristiwa

Puluhan Warga Kediri Datangi Ponpes Bani Ridwan Tuntut Modalnya Dikembalikan

KEDIRI, FaktualNews.co – Puluhan warga yang tergabung dalam Sobat SBT (Sugih Berkah Trade) mendatangi Pondok Pesantren Bani Ridwan di Desa Winongsari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Senin (21/11/2022).

Para Sobat SBT ini tidak hanya berasal dari Kediri saja. Namun dari luar Kediri seperti dari Blitar, Jombang, Mojokerto, Surabaya. Mereka menuntut Ihya Ulumudin, selaku koordinator agar mengembalikan modal investasi mereka.

Salah satu Sobat SBT Isfauzi mengaku, ia dan puluhan orang ini mendatangi Pondok Pesantren Bani Ridwan hanya untuk menuntut kepada koordinator (Ihya Ulumuddin) agar modal para sobat dapat dikembalikan.

Hal ini dikarenakan, SBT mengalami macet sejak bulan Maret lalu hingga saat ini. Selain itu, Sobat SBT belum menerima profit atau pengembalian modal.

“Yang jelas tujuan kita kesini hanya meminta untuk pertanggung jawaban kepada koordinator, dan menuntut agar modal kami dikembalikan sesuai dengan kemampuannya,” kata Isfauzi.

Isfauzi menambahkan, untuk Sobat SBT yang berada di bawah koordinator Ihya Ulumuddin ada sekitar Rp 22 miliar. Namun, masing-masing sobat SBT memiliki nominal berbeda-beda atau bervariasi mulai dari puluhan, ratusan, bahkan sampai miliaran rupiah.

“Awalnya kita itu tertarik mengikuti trading SBT, karena para koordinator menawarkan ataupun mempromosikan kepada sobat SBT akan menerima profit setiap bulan sebesar 10 persen, hingga memiliki jargon yaitu aman modalnya, nyata hasilnya. Dari situlah, akhirnya mereka semua percaya dengan ajak-ajakan para koordinator,” imbuh Isfauzi.

Masih kata Isfauzi, hasil pertemuannya ini hanya meminta kepada koordinator untuk kesanggupannya pengembalian modal dengan cara kemampuannya masing-masing. Namun yang bersangkutan tidak bersedia untuk menandatangani surat pernyataan dengan berbagai alasan.

“Kita masih belum melaporkan ke pihak hukum karena keinginan kami sebetulnya ingin menyelesaikan secara kekeluargaan. Karena bagaimana pun koordinator merupakan kyai ataupun gus itu yang menjadi pertimbangan,” paparnya.

Sementara itu Ihya Ulumudin, salah satu koordinator SBT mengungkapkan, para sobat meminta pengembalian modal. Sehingga untuk saat ini pihaknya akan berupaya secara maksimal untuk memenuhi apa yang diharapkan mereka.

Sedangkan, saat disinggung mengenai macetnya sejak bulan Maret karena sobat tidak kunjung menerima provit atau pengembalian modal, Ihya Ulumudin enggan memberikan jawaban secara detail.

Namun, telah menyampaikan bahwa semuanya sudah diinformasikan kepada para sobat.

“Meskipun Juha Irawadi (komisaris) orang yang membawa uang kita bersama maka akan kita tuntut semaksimal mungkin sekaligus aset aset yang dimiliki bisa untuk dikembalikan kepada sobat,” pungkasnya.