FaktualNews.co

Pernah Ditinggal Kader Usai Deklarasikan Anies Capres 2024, Kini Elektabilitas NasDem Meroket

Nasional     Dibaca : 839 kali Penulis:
Pernah Ditinggal Kader Usai Deklarasikan Anies Capres 2024, Kini Elektabilitas NasDem Meroket
NasDem saat deklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 3 Oktober 2022. ©2022 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

JAKARTA, FaktualNews.co – Keputusan Partai NasDem mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal Capres 2024 mulai berbuah manis.

Meski pernah ditinggal sejumlah kadernya usai deklarasi tersebut, ternyata kini elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu terus meroket.

Dari jajak pendapatan yang dilakukan lembaga survei Charta Politika, elektabilitas Partai NasDem pada periode September 2022 sejatinya sempat anjlok di angka 4,8 persen.

Angka ini turun 0,5 persen dibandingkan periode Juni 2022 dimana elektabilitas NasDem berada di angka 5,3 persen.

Kemudian, elektabilitas NasDem langsung meroket di periode November 2022 usai Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres 2024 pada awal Oktober lalu.

Elektabilitas Partai NasDem melonjak di kisaran 6 persen

Sebagai informasi, keputusan Surya Paloh memilih Anies Baswedan sempat menimbulkan polemik di internal Partai NasDem.

Sejumlah politikus senior NasDem yang tak sejalan dengan Surya Paloh satu per satu mundur, seperti pengusaha dan tokoh masyarakat Bali Niluh Djelantik, Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW Partai NasDem Bali Anak Agung Ngurah Panji Astika, dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Barat Andreas Acui Simanjaya.

Kemudian, Sekretaris Garda Pemuda Nasdem DPD Kota Semarang Hanandityo Narendro dan Wakil Sekretaris DPD Partai NasDem Semarang Shafiq Pahlevi Pontoh.

Hal ini pun turut berpengaruh terhadap elektabilitas Partai NasDem di sejumlah daerah.

Elektabilitas Partai NasDem di Jawa Tengah dan Yogyakarta pun turun dari 3,5 persen pada periode September 2022 menjadi 2,5 persen di November 2022.

Pada periode yang sama, elektabilitas NasDem juga turun di Jawa Timur (6,3 persen jadi 5,3 persen); Bali, NTB, dan NTT (3,3 persen jadi 1,7 persen); serta Maluku dan Papua (6 persen jadi 4 persen).

Meski demikian, elektabilitas di daerah lain justru meroket, seperti di Sumatera (5,2 persen jadi 6,8 persen); DKI Jakarta dan Banten (4 persen jadi 5 persen); Jawa Barat (3,3 persen jadi 9 persen); Kalimantan (1,4 persen jadi 7,1 persen).

Untuk Pulau Sulawesi, elektabilitas NasDem tetap stabil di angka 10 persen selama periode September hingga November 2022.

Sebagai informasi, survei ini diikuti oleh 1.220 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada periode waktu 4 November sampai 12 November 2022.

Hasil jajak pendapat ini memiliki margin of error 2,83 persen.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Sumber
tribunjakarta.com