Peristiwa

Tujuh Tahanan Polres Pasuruan Kabur Dengan Cara Gergaji Ventilasi

PASURUAN, FaktualNews.co – Sebanyak tujuh tahanan Polres Pasuruan kabur melalui ventilasi atau teralis tahanan yang digergaji. Dalam pelariannya, para tahanan memanfaatkan kain sebagai tali untuk keluar.

Seperti yang dilansir Detik.com, Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi menjelaskan kronologinya jika ketujuh tahanan kabur pada Minggu (1/1/2023) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu para tahanan memanfaatkan suasana yang sepi dan tiga petugas jaga yang tertidur.

Sementara anggota yang lain tengah fokus pada penjagaan malam pergantian Tahun Baru 2023. Bayu menyebut suasana inilah yang dimanfaatkan para tahanan untuk kabur.

“(Tahanan kabur) Petugas jaga saat ketiduran. Mapolres sepi karena fokus pengamanan malam pergantian tahun 2023,” kata Bayu saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).

Menurut Bayu, petugas piket jaga baru mengetahui tahanan kabur setelah dilakukan pengecekan. “Diketahui sekitar pukul 05.00 WIB. Yang tahu (Petugas) piket tahanan, saat ngecek,” terang Bayu.

Setelah mengetahui ada tahanan kabur, lanjut Bayu, sebanyak 20 petugas jaga piket langsung dilakukan pemeriksaan. Mereka diperiksa dari Propam Polres Pasuruan dan Polda Jatim.

Sedangkan untuk para tahanan yang kabur, Bayu mengimbau agar segera menyerahkan diri. Sebab pihaknya telah membentuk tim khusus untuk memburu mereka.

Ke-7 tahanan itu yakni 5 tahanan kasus narkoba antara lain Misdani bin Sunaryo warga Desa Kedungrejo, Muncar, Banyuwangi. Lalu M Hafid alias Men warga Desa Sapulante, Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

Jumadi bin Dasuki, warga Dusun Karang Tengah, Desa Kedungpengaron, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Kemudian M Muchid alias Donot bin Hasim, warga Jl Sili 830, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan dan Jainulloh warga Desa Kurung, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.

Sedangkan dua tahanan kasus pencurian adalah Sugiarto, warga Dusun Mucangan, RT 02 RW 05, Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Dan Dedi Yongki bin Ahmad Sholeh, warga Dusun Tulip, Desa Maron Kidul, Probolinggo.

Bayu juga bakal mengevaluasi sistem keamanan dan jadwal besuk bagi tahanan di ruang tahanan. Sebab diduga para tahanan yang kabur menggunakan gergaji yang diselundupkan oleh pembesuk.

“Evaluasi bagaimana gergaji masuk, barang terlarang masuk. Apakah kelalaian atau kesengajaan itu sedang kami dalami,” tandas Bayu.