JEMBER, FaktualNews.co – Dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan 10 anak SMK di Jalan Raya Mastrip, Jember, Rabu (8/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Pihak keluarga korban akan pilih jalur hukum.
“Saya dan keluarga sangat tidak terima dengan kejadian ini. Karena dengan perlakuan yang tidak pada etika, apalagi (para pelaku) memakai seragam sekolah,” kata Imam Priono, paman korban saat dikonfirmasi, Minggu (12/2/2023).
Imam menambahkan, atas perbuatan brutal yang dilakukan oleh pelajar tersebut, menurutnya tidak ada kata nego (kekeluargaan) agar untuk memberikan efek jera.
“Namun yang jelas saya kepengen persoalan ini lanjut proses hukum tidak bisa namanya nego atau apa. Tapi saya tetap agar dilakukan proses hukum, sebagai efek jera agar tidak terjadi lagi di lain waktu seperti ini lagi,” sambungnya menegaskan.
Baca Juga: Tak Terima Diklakson, Warga Jember Dikeroyok 10 Pelajar
Terpisah, menurut Kapolsek Sumbersari Kompol Sugeng Piyanto saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya menerangkan jika tindakan dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh 10 anak SMKN 2 Jember itu, saat ini dalam proses penyelidikan.
“Kejadiannya kemarin setengah 5 sore, tetapi dilaporkan ke Polsek Sumbersari tadi malam sekitar setengah 9 malam. Pada saat korban melapor ke Polsek Sumbersari, adanya lumuran darah, sudah dibersihkan. Sehingga kita melakukan tindakan visum ke Puskesmas,” kata Sugeng.
Korban mengalami luka pada sekujur tubuhnya dan sejumlah saksi dan korban sudah dimintai keterangan. “Saat ini proses pendalaman, kami dari Polsek Sumbersari yang menangani kasusnya,” tegas Kapolsek Sumbersari itu.