Jelang Tradisi Pladu, Kapolres Kediri Kota Patroli Beri Himbauan Warga
KEDIRI, FaktualNews.co – Menjelang tradisi Pladu ikan, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra mendatangi warga yang berada di tepi sungai Brantas Kota dan Kabupaten Kediri. Kedatangan Kapolres Kediri Kota tersebut untuk memberikan himbauan kepada warga sekitar.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada. Jangan sampai nanti tradisi yang memang sudah menjadi agenda tahunan di pinggiran Sungai Brantas ini menjadi kegiatan yang membahayakan,” kata Kapolres Kediri AKBP Teddy Chandra di Desa Bulusan Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, Senin (6/3/2023).
Pladu ikan atau mencari ikan mabuk biasa dilakukan warga sekitar Sungai Brantas setiap tahun. Itu akibat penggelontoran air atau flushing yang dilakukan di Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar. Dampak flushing di aliran Sungai Brantas tersebut melintasi 3 kota, yaitu Blitar, Tulungagung, dan Kediri. Tahun 2023 ini, kegiatan flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar dilakukan selama tujuh hari per tanggal 5 – 11 Maret.
Masih kata Kapolres, penggelontoran air atau flushing yang dilakukan di Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar, dapat mengakibatkan penambahan volume debit air sungai. Maka dengan penambahan volume tersebut bakal menambah derasnya arus Sungai Brantas yang harus diwaspadai.
Selain deras dan bertambahnya volume akibat flushing ini, lanjut Teddy, aliran Sungai Brantas juga membawa kotoran dan lumpur. “Sehingga nanti berdampak volume membesar dan pastinya dampak arus sungai makin deras dan bahaya. Jangan sampai ada masyarakat yang tergelincir karena saking asyiknya pencarian ikan,” jelasnya.
AKBP Teddy juga mengungkapkan selama kegiatan flushing berlangsung sejak tujuh hari berlangsung, bakal menyiapkan personel untuk senantiasa memberikan imbauan.“Pada saat kegiatan flushing, kami dari Polres Kediri Kota, kemudian juga dari unsur pemerintahan, TNI dan BPBD, akan menempatkan personel di sini (kawasan Sungai Brantas) untuk selalu memberikan himbauan dan menjaga kondisi agar tetap aman,” terangnya.
AKBP Teddy menambahkan, pihaknya bakal mendirikan Pos Jaga yang dibagi menjadi 2 shift selama 6 hari, mulai hari ini sampai tanggal 11 Maret selama 24 jam. Anggota terdiri 14 anggota BPBD 14, 4 anggota Basarnas didukung Satpol PP, Polres Kediri Kota dan Kodim 0809 Kediri. Dilakukan untuk antisipasi pencegahan tidak adanya potensi bencana di aliran Sungai Brantas.
“Antisipasi lain, kami memberikan himbauan kepada masyarakat secara mobiling agar warga tidak ke sungai. Karena debit air akan mengalami kenaikan” tutupnya.