PASURUAN, FaktualNews.co – Praktik perdagangan manusia alias human trafficking digrebek Polisi di kawasan wisata Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 48 orang para korban pekerja seks komersial (psk) dan 5 orang termasuk mucikari diamankan polisi di tiga tempat wisma.
Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti mangatakan, penangkapan dugaan praktik prostitusi dan perdagangan manusia di kawasan Tretes, pada Jumat (10/3/2023) dini hari lalu.
“Tiga wisma tersebut yaitu wisma Papi Agung Gang Sono, Wisma Papi Agung Pesanggrahan dan wisma Mamak Gang Sono, Kecamatan Prigen, Pasuruan,” ucap Farouk, Senin (13/03/23).
Dari tiga lokasi, polisi mengamankan 5 terduga pelaku perdagangan manusia termasuk pemilik villa sebagai mucikarinya. Dua pria terduga pelaku perdagangan manusia berinisial ADG dan PH (34) ditangkap polisi dari wisma Papi Agung gang Sono, Kecamatan Prigen.
Sementara terduga pelaku lain berinisial AM (58) juga diamankan dari wisma Papi Agung di gang Pesanggrahan, Kelurahan Prigen, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Sedangkan pelaku lain diantaranya seorang wanita berinisial PD (41) dan PI (38) ditangkap di wisma Mamak di Gang Sono Kecamatan Prigen. Dari kelima terduga pelaku, Polisi juga menyita 5 buah HP sebagai barang bukti, “Lima pelaku sudah ditahan dan saat ini masih proses penyelidikan,” ungkapnya.
Mirisnya, 3 korban diantaranya ternyata masih merupakan anak di bawah umur, “Ditemukan 3 orang perempuan dibawah umur berusia 17 tahun, sementara 45 perempuan lain berusia dewasa,” jelasnya.
Farouk menjelaskan, hingga kini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pasuruan masih melakukan penyelidikan terkait modus dari para pelaku mucikari dalam menjerat korban.
Petugas juga masih mengumpulkan keterangan dari puluhan korban dugaan perdagangan manusia, “Saat ini polres mengamankan 48 perempuan untuk permintaan keterangan dan identifikasi,” ujarnya.
Farouk menambahkan para korban nantinya juga akan dilakukan pendampingan dan pembinaan oleh Dinas Kesehatan setempat. “48 perempuan tersebut dilakukan pembinaan oleh Dinkes dan Satgas PPA,” pungkasnya.