MOJOKERTO, FaktualNews.co – Menyemarakkan bulan suci Ramadlan, belasan peserta mengikuti kompetisi tabuh bedug dadakan di Kota Mojokerto. Menariknya, acara ini juga melibatkan sejumlah tokoh lintas iman.
Acara yang digelar oleh Sahabat Sosial Berbagi bekerjasama dengan perusahaan air minum Cleo di Masjid Roudhotul Jannah Kota Mojokerto itu, berlangsung meriah.
Masing-masing peserta menampilkan keunikan dalam menabuh bedug dengan gaya dan kreativitasnya masing-masing, untuk mengiringi lagu religi yang dibawakan vokalis.
Ketua Sahabat Sosial Berbagi, Bagus Marjoki mengatakan, selain melestarikan kesenian tradisional, kompetisi bedug dadakan ini juga untuk menjaga kebersamaan.
“Kesenian daerah yang lama agar muncul kembali. Kami ingin memerangi intoleransi, menjaga kebersamaan, tidak ada iri-irian antar suku agama dan ras,” katanya.
Di Mojokerto terdapat belasan perseta yang turut memeriahkan kompetisi tabuh bedug ini. Mereka merupakan remaja masjid yang berasal dari berbagai daerah di Kota Mojokerto.
“Dilaksanakan di 100 kota salah satunya di Mojokerto,” terangnya.
Direktur Penjualan dan Distribusi, PT Sariguna Primatirta Tbk, air minum dalam kemasan Cleo, Toto Sucartono mengungkapkan, tabuh bedug merupakan tradisi yang harus dijaga.
Kata dia, kompetisi bedug ini identik dan khas suasana lebaran yang hanya ada setiap tahun.
“Ini tradisi yang harus dijaga, momen yang paling ditunggu anak-anak kecil dari. Dengan bedug bisa guyup, bisa rukun,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Sultan Muhammad mengaku senang mengikuti kompetisi beduk ini.
Tak butuh waktu lama untuk berlatih bagi Sultan dan kawan-kawan. Meski gagal menjadi juara, namun kompetisi ini bisa menjadi pengalaman baru baginya.
“Saya dengan 4 orang, latihan 5 hari. Menang apa tidak? Kalah tadi, tapi nggak papa buat pengamalan saja,” pungkasnya.