FaktualNews.co

Diduga Ditinggal Ayahnya Terima Telephon,  Seorang Balita di BondowosoTewas Tenggelam

Peristiwa     Dibaca : 948 kali Penulis:
Diduga Ditinggal Ayahnya Terima Telephon,  Seorang Balita di BondowosoTewas Tenggelam
FaktualNews.co/Fathul Bari.
Suasana di lokasi kejadian tenggelamnya bocah di Bondowoso.

BONDOWOSO, FaktualNews.co-Diduga lepas  pengawasan orang tuanya, seorang balita perempuan bernama Hanuna berusia 4  tahun tewas tenggelam di sungai. Kuat dugaan, korban  terpeleset hingga terjatuh ke aliran sungai Sampean Baru, saat hendak buang air kecil di lokasi kejadian.

Korban ditemukan tewas dengan jarak sekitar 2 kilometer, dari tempat korban dilaporkan hilang saat buang air kecil, tepatnya  di aliran Sungai Sampean Baru Desa Pandak,  Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.

Saat ditemukan balita tersebut telah meninggal dunia dan langsung dievakuasi warga ke Puskesmas terdekat. Korban diketahui bernama Hanunah warga Desa Kerang Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso.

Diperoleh keterangan, nasib tragis yang dialami korban itu, bermula saat korban bersama ayahnya  Raziqin dalam perjalanan pulang dari  Bondowoso. Namun, saat melintas di lokasi kejadian.  Korban mengaku hendak buang air kecil di pinggiran sungai, sementara ayahnya sedang menelepon. Tanpa diduga korban terpeleset lalu terjatuh ke aliran sungai.

Kapolsek Klabang, Bondowoso, Iptu Nisin mengatakan, dugaan sementara, saat ayahnya mengantar anaknya untuk buang air kecil, secara bersamaan ayahnya menerima panggilan di ponselnya. Namun usai menerima panggilan telepon, Razikin mengetahui anaknya sudah tidak ada di tempatnya.

“Mengetahui anaknya tenggelam, ayah korban langsung berteriak minta tolong, sehingga puluhan warga langsung melakukan upaya pencarian, dengan cara menyisir sungai sampean baru, sebelum akhirnya ditemukan di aliran sungai sampean baru Kecamatan Botolinggo,”ujar Iptu Nisin, Minggu (9/7/2023).

Menurut dia, karena keluarga korban  menolak untuk dilakukan otopsi, sehingga jasad balita bernama Hanuna tersebut langsung dibawa ke rumah duka.

“Karena keluarga korban menolak untuk diotopsi, sehingga jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,”pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin