FaktualNews.co

Antisipasi PMK, Petugas Disnakkan Situbondo Semprot Disinfektan di Pasar Hewan 

Peristiwa     Dibaca : 813 kali Penulis:
Antisipasi PMK, Petugas Disnakkan Situbondo Semprot Disinfektan di Pasar Hewan 
FaktualNews.co/Fathul Bari.
Petugas pasar hewan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, saat menyemprotkan cairan disinfektan keluar masuknya sapi di pasar hewan.

SITUBONDO,FaktualNews.co-Untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, menyemprotkan cairan disinfektan di pasar hewan, Desa Sumberkolak,  Kecamatan Panarukan, Situbondo, Sabtu (29/7/2023).

Selain meyemprotkan cairan disinfektan, petugas Disnakkan, juga mengimbau kepada pemilik ternak sapi dan pengunjung pasar hewan, untuk tetap waspada terhadap penularan PMK, dengan cara menjaga kebersihan kandang. Mengingat PMK masih menjadi momok para peternak di sejumlah daerah di Jawa Timur.

“Ini sebagai upaya mengantisipasi masuknya PMK. Oleh karena itu, kami akan terus memantau dan memeriksa serta melakukan menyemprotkan disinfektan terhadap ternak yang keluar masuk ke pasar hewan,” ujar Kepala Disnakkan Kabupaten Situbondo, Junaidi, Sabtu (29/7/2023).

Menurut dia, meski belum ada ternak sapi yang terjangkit  PMK di Situbondo, namun penyemprotan cairan disinfektan ini sebagai upaya mengantisipasi masuknya PMK di Kabupaten Situbondo.

“Makanya, saya perintahkan kepada petugas pasar hewan di Situbondo, untuk menyemprotkan cairan disinfektan terhadap ternak sapi yang keluar masuk di pasar hewan, baik pasar hewan di Kecamatan Asembagus, Besuki dan pasar hewan di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan,”bebernya.

Lebih jauh Junaidi menambahkan, jika para peternak mendapati sapi terjangkit PMK, dengan ciri-ciri di antaranya, mengeluarkan air liur banyak, kurang nafsu makan, pincang saat berjalan, agar segera melaporkan kepada petugas Puskeswan.

“Selain harus menjaga kebersihan kandang, agar ternak terhindar dari penyakit PMK, kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk melapor atau bertanya langsung ke pusat kesehatan hewan (Puskeswan) atau bisa juga tanya langsung ke dokter hewan didaerahnya masing masing,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN