SITUBONDO, FaktualNews.co – Deputi Bidang Koordinasi Bidang Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. R. Nunung Nuryantoro, membuka secara resmi pameran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Senin (31/7/2023).
Dalam pameran UMKM temu inklusi Nasional ke-V Tahun 2023 itu, memamerkan ratusan produk UMKM para difabel dari sejumlah daerah di Indonesia. Praktis, pameran tersebut menjadi perhatian Deputi Kementerian PMK RI.
Usai membuka pameran UMKM, Nunung Nuryantoro langsung meninjau stand. Bahkan, deputi PKM RI sempat mencoba minuman kunyit olahan para difabel di pameran tersebut.
“Minuman olahan para difabel sangat enak. Bahkan, sangat terasa kunyitnya, hanya saja butuh perbaikan kemasannya,” katanya.
Menurutnya, berdasarkan aturan Undang undang dan peraturan pemerintah dalam mendorong kesetaraan dan inklusifitas, pihaknya akan mendorong temu inklusi ke-V ini, dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi yang lebih konkrit.
“Tentu kita harus bekerja semua pihak, baik ditingkat pusat dan daerah. Ini Kabupaten Situbondo telah menjadi contoh yang baik,” bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Nunung itu menegaskan, seharusnya inklusi dimulai dari tingkat desa, dengan cara melibatkan kelompok masyarakat.
“Temu inklusi nasional di Ponpes ini, diharapkan menjadi lokomotif untuk kemajuan para difabel,” ujar Nunung.
Sementara itu, salah seorang peserta UKMM asal Jogjakarta mengaku senang bisa ikut memamerkan hasil produk UMKM difabel. Bahkan, berbagai hasil olahan dipamerkan dalam pameran temu inklusi nasional tahun ini, seperti krepek kentang, tempe dan gantungan kunci, kaos, tas kecil serta buku isyarat.
“Saya berharap kedepa lebih baik, paling tidak sarana bagi kami karena masih ada menyulitkan,” ungkap salah satu peserta, Ida Ayu.
Sementara itu, Koordinator Panitia Temu Inklusi Nasional ke-V, Luluk Ariyanti mengatakan, ada ratusan produk hasil UMKM yang ikut dipamerkan dalam temu Inklusi tahun 2023 ini.
“Meski hanya sebanyak 55 stand, namun sejumlah stand tersebut dapat menampung ratusan prouduk UMKM para difabel dari 16 provinsi di Indonesia,” ujar Luluk Ariyanti.
Menurut dia, tidak hanya produk makanan, minuman, fashion, karya seni budaya yang dipamerkan. Bahkan, pelayanan kesehatan dan konsultasi serta informasi, juga disediakan dalam pameran temu inklusi yang akan berlangsung hingga 2 Agustus 2023 me
“Pameran ini tidak hanya produk yang dipamerkan tapi ada konseling dan layanan konsultasi. Dan pameran ini juga sebagai media informasi dan komunikasi. Selain diikuti para difabel, pameran tersebut juga diikuti non difabel,” pungkasnya.