FaktualNews.co

Ponpes Sukorejo Situbondo, Gagas Kelas Khusus Inklusi 

Pesantren     Dibaca : 927 kali Penulis:
Ponpes Sukorejo Situbondo, Gagas Kelas Khusus Inklusi 
FaktualNews.co/Fathul Bari.Pondok
Sekretaris Ponpes Sukorejo, Situbondo, Ustadz Khairil Anwar.

SITUBONDO, FaktualNews.co- Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo menggagas kelas inklusi. Itu terjadi setelah Ponpes yang diasuh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, menjadi tempat Temu Inklusi Nasional ke-V Tahun 2023.

“Sesuai cita-cita Pak Kyai (KHR. Achmad Azaim Ibrahimy -red), Ponpes Sukorejo ingin ada kelas inklusi, karena memang sebagian di antara santri itu ada yang difabel. Dan kelasnya ini karena keterbatasan tenaga guru dan seterusnya masih gabung di kelas reguler,”ujar Ustadz Khairil Anwar, pada acara Penutupan Temu Inklusi Nasional ke-5, Rabu (2/8/2023).

Ustadz Khairil Anwar menegaskan, Pengasuh Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo berkomunikasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi santri penyandang disabilitas.

“Artinya kita semua warga di pesantren seperti guru dan karyawan kita memberikan pertolongan kepada mereka, bagaimana mereka tidak merasa terabaikan,”katanya.

Ustadz yang juga Sekretaris Ponpes Sukorejo mengatakan, meskin dari segi sarana dan prasarana, belum sesuai apa yang diinginkan oleh santri disabilitas.

“Tetapi dari segi fasilitas mungkin belum sesuai dengan tuntutan mereka. Seperti kamar mandinya, di kamarnya yang masih terlalu tinggi. Jadi kita belum ada karena khusus,” bebernya.

Lebih lanjut, Ustadz Khairil berharap dukungan semua pihak agar kelas inklusi di Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo bisa terwujud.

“Mudah-mudahan ini bisa terwujud dengan baik. Setelah kita data, kita inventarisir ternyata kebutuhannya tidak sedikit. Misalnya tenaga pendidikan, itu kita harus menyiapkan yang sesuai dengan standar. Demikian juga dengan fasilitas yang lain,” tuturnya.

Ustadz Khairil menjelaskan, banyak santri disabilitas Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo yang pintar. “Seperti membaca kitab. Intinya pesantren tidak membeda-bedakan. Kalau ada event-event perlombaan, mereka punya kemauan silakan ikut,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN