LAMONGAN, FaktualNews.co – Hadapi Liga 2 Indonesia, Persela Lamongan nampaknya sangat serius dalam mempersiapkan diri untuk menyambut musim baru yang bergulir awal September mendatang.
Laskar Joko Tingkir julukan Persela itu masih melakukan perburuan pemain. Pelatih Persela, Djadjang Nurdjaman, mengungkapkan bahwa saat ini masih membutuhkan tambahan pemain di dua posisi, yakni kiper dan bek tengah.
“Kalau untuk kiper kita belum cukup. Karena kita baru dua yang sudah dikontrak, dan satu berstatus trial. Kalau kiper harusnya ada empat.” kata Djanur, Rabu (09/08/2023).
Selain kiper, lanjut Djanur sedang mencari satu pemain untuk mengisi posisi bek tengah. Baik itu asing, lokal maupun naturalisasi, ada kemungkinan satu slot pemain asing Asia untuk Liga 2 yang masih tersisa, tidak akan dimaksimalkan oleh Persela. “Satu center back aja. Apakah itu lokal atau asing, kita masih pikirkan. Kalau dapat lokal, berarti kita nggak nambah asing,” ucap pelatih Persela.
Dalam mengarungi Liga 2 nanti, menunjukkan bukti keseriusan Persela untuk kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia bisa dilihat dari pergerakan dalam membangun skuadnya. Mulai dari mendatangkan pelatih berpengalaman sekelas Djadjang Nurdjaman, merekrut Sendi Oktavian, asisten pelatih Indra Sjafri ketika sukses mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali emas di ajang SEA Games lalu.
Untuk deretan pemain, Persela juga merekrut banyak pemain baru. Termasuk nama-nama yang sudah kenyang pengalaman, seperti M. Agung Pribadi, Wildansyah, dan Ade Jantra.
Kemudian juga ada Rahel Radiansyah, hingga pemain naturalisasi yang telah malang melintang di persepakbolaan Tanah Air seperti Herman Dzumafo, Silvio Escobar dan Lee Yu-jun.
Para pemain berpengalaman tersebut kemudian dipadukan dengan rekrutan pemain yang lebih segar, macam Aldy Al-achya, Dwi Rafi Angga, Zahran Fayyadh, Wandi, Rifaud Drajad, serta mendatangkan gelandang berpaspor Chile, Matt Lagos.
“Kami masih mempertahankan sejumlah pemain lamanya, seperti sang kapten Zulham Zamrun, Akbar, Takwir, Rizqki Putra Utomo, Wahyudi dan Syarful Mudawam.” Pungkas Djanur.