Peristiwa

Dinilai Cemari Sungai, Warga di Situbondo Datangi Pabrik Pengolahan Rumput Laut

SITUBONDO, FaktualNews.co – Sejumlah perwakilan warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota, Situbondo, mendatangi pabrik pengolahan rumput laut, yakni PT Indonesia Lifa Algae Karaginan International di Bukit Semma, Kelurahan Ardirejo, Situbondo, Jumat (8/9/2023).

Pasalnya, pabrik pengolahan rumput laut  yang berdiri sejak tahun 2017 lalu, dan diketahui milik salah seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China itu, dikeluhkan puluhan warga di sepanjang sungai di Kota Situbondo, karena dinilai memcemari air sungai, sehingga menimbulkan bau tak sedap dan amis.

“Kami sengaja datang mewakili warga di bantaran sungai di Kelurahan Dawuhan. Sebab, akibat dicemari limbah pabrik pengolahan rumput laut, air sungai menyebar bau tak sedap dan bau amis,” ujar Husen, salah satu seorang perwakilan warga, Jumat (8/9/2023).

Menurut dia, karena sebagian warga di sepanjang bantaran sungai di Kota Situbondo, diketahui menggunakan air sungai untuk mencuci baju dan mandi, pihaknya berharap pihak pabrik pengolahan rumput laut, untuk segera mengatasi bau apek dan bau amis di aliran sungai tersebut.

“Sebetulnya puluhan warga sudah lama mengeluhkan bau apek dan bau amis di sungai, akibat pembuangan limbah pabrik pengolahan rumput laut PT Lifa. Namun, PT Lifa terkesan mengabaikan keluhan warga, makanya kami langsung ke pabrik  untuk menyampaikan langsung keluhan warga tersebut,” bebernya.

Sementara itu, Yusron, salah seorang perwakilan PT Lifa mengatakan, mewakili manajemen pabrik pengolahan rumput laut, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah menyampaikan aspirasinya, terkait keluhan limbah yang menimbulkan bau tak sedap dan bau amis.

“Oleh karena itu, kami akan terus mengoptimalkan pengolahan limbah, agar ke depan limbah dari pabrik tidak mengakibatkan bau tak sedap,” ujar Yusron.

Yusron menambahkan, selain akan memaksimal pengolahan limbah melalui IPAL di pabrik, namun untuk menindaklanjuti keluhan warga tersebut, pihaknya juga akan membuat formula baru atau inovasi, agar limbah yang dialirkan ke sungai tidak lagi menyebar bau apek dan amis.

“Salah satunya akan lebih selektif untuk membeli bahan baku rumput laut, atau memilih bahan baku yang bersih, terutama rumput laut yang berasal luar Kabupaten Situbondo,” pungkasnya.