Pipa Gas di Lamongan Bocor Terkena Galian Selokan
LAMONGAN, FaktualNews.co-Pipa gas PGN (Pertamina Gas Negara) bocor, akibat terkena mesin penggali para pekerja yang sedang melebarkan saluran air atau selokan di jalan Ronggohadi, gang Lurah Niti Minin, Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Selasa (7/11/2023).
Ruslan pekerja penggali selokan saluran air warga mengatakan, saat drill got (selokan) tiba api keluar dari bawah, yang ternyata dari pipa gas.
Pekerja penggali selokan tidak tahu siapa dan darimana program atau proyek tersebut. “Saya tidak tahu dan hanya disuruh menggali saja sama seseorang, bayaran hanya satu minggu sekali,” ujar Ruslan.
Sementara itu, Area Head PGN wilayah Bojonegoro-Lamongan Aris Muhammad yang langsung datang ke lokasi mengaku pekerja tidak ada koordinasi dengan PGN, sehingga para pekerja menggunakan Jack drill atau Jack Hammer.
“Mesin penggali tersebut mengeluarkan percikan api dari listrik dimana jack drill atau Jack hammer tersebut mengenai pipa kami, hingga pipa mengalami kebocoran. Maka pipa yang terkena drill terjadi kondisi yang tidak diinginkan yaitu timbul api,” kata Aris.
Lebih jauh Aris menambahkan, laporan dari petugasnya bahwa pekerjaan ini belum ada koordinasi dengan PGN. Sehingga para pekerja project tersebut mengerjakan dengan menggunakan drill yang memunculkan percikan dari listrik sehingga terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
“Ya saya berharap sebenarnya kalau ada project seperti ini, karena di sini lingkungannya terpasang gas, sebaiknya bisa koordinasi dengan PGN langsung gitu, sehingga kami akan mengawasi pekerjaan tersebut,”jelasnya.
Kalau ada pekerjaan pembuatan saluran irigasi atau air, lanjut Aris. Itu biasa kordinasi terlebih dahulu dengan pihaknya di mana letak ada pipa yang yang tertanam akan diberitahu.
“Kami akan cari info terkait project dari mana, apakah dari Pemkab, Pekerjaan Umum, swakelola warga atau dari yang lainnya agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Tadi sempat tanya warga juga tidak tahu ini dari pekerjaan dari mana,” ujarnya.
Aris berharap ada koordinasi untuk mengedukasi agar tidak melakukan menggunakan alat yang bisa memunculkan api karena nanti kalau mengenai pipa juga akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
“Jangan menggunakan Jack drill atau Jack Hammer, sebaiknya dilakukan dengan manual saja,” pungkas Aris.