BANGKALAN, FaktualNews.co – Ledakan dahsyat terjadi di sebuah rumah di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Jumat (29/12/2023).
Ledakan tersebut mengejutkan warga dan suara ledakan didengar hingga radius 1 kilometer lebih.
Bahkan warga sekitar menyebut tanah di sekitar bergetar saat terjadi ledakan. Setelah ledakan, terjadi kebakaran .
Akibat kejadian tersebut banyak kaca jendela rumah yang pecah, atap rusak bahkan ada yang ambruk.
Untuk memadamkan kebakaran, ada empat unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi.
Rinciannya, dua armada dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan dua armada dari pangkalan TNI Angkatan Laut Batu Poron, Bangkalan. Belakangan terungkap lokasi ledakan adalah sebuah gudang rongsokan.
Kejadian tersebut menyebabkan satu orang tewas, yakni Gugus (55). Jasad Gugus kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kamal.
Selain menewaskan sau torang, ledakan tersebut mengakibatkan 5 orang luka-luka. Dua orang luka berat yakni Suryanto (46) yang dirawat di Puskesmas Kamal dan RA (17) yang dirujuk ke RSUD Bangkalan.
Sementara tiga orang luka ringan adalah Ika (35) yang dirawat di Puskesmas Kamal, Endang yang dirujuk ke RSUD Bangkalan dan Siti Hamamah (36).
Selain korban tewas dan luka-luka, ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan bangunan sebuah bengkel motor, rumah milik Rasidi, dan rumah milik Saidi.
Bangunan gudang rongsokan yang meledak itu, ternyata milik Hori, warga Dusun Dumarah, Desa Banyuajih, Kamal, Bangkalan.
Diduga dari mortir sisa perang
Kapolres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya mengatakan, mortir meledak berawal saat pekerja besi tua memotong besi.
Percikan api dari mesin potong itu mengenai mortir bekas yang ada di bawah meja mesin pemotong.
“Percikan api dari mesin pemotong itu kena ke mortir bekas. Mortir bekas itu kemudian mengeluarkan asap dan api sehingga meledak,” kata Febri, Jumat (29/12/2023).
Sebelum meledak, pekerja sempat memadamkan api yang menyala di dalam gudang. Karena api tak kunjung padam, pekerja pemotong besi memilih melarikan diri.
“Setelah para pekerja melarikan diri, mortir kemudian meledak,” imbuhnya.
Setelah terjadi ledakan dan kebakaran, tim Gegana dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara. Benda yang diduga kuat mortir telah diamankan.
Di sekitar lokasi, polisi menemukan benda sejenis mortir sebanyak tiga buah.
Satu di sekitar lokasi, satu selongsong di samping rumah pemilik gudang dan satu lagi pelabuhan timur Kecamatan Kamal.
“Benda-benda itu sudah diamankan semua oleh Labfor Polda Jatim,” ungkapnya.
Menurut Febri, mortir bekas itu dibeli dari seseorang yang diduga diperoleh dari dalam laut. Lalu disimpan di dalam gudang besi tua.
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, bila dilihat dari bentuknya yang lonjong dan menyerupai mentimun, mortir itu diduga sisa perang dari masa lalu.
“Termasuk high explosive,” ujarnya
Bahkan begitu meledak, serpihan mortir ditemukan sekitar 500 meter dari tempat kejadian perkara.
Terkait kejadian tersebut, polisi mengamankan tujuh orang. Empat di antaranya adalah penyelam, satu penjual mortir, satu pembeli mortir dan satu orang pemotong besi.
Kapolres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya mengatakan ketujuh orang tersebut sudah dibawa ke Mapolres Bangkalan untuk penyelidikan.
“Mereka kami mintai keterangan setelah kami selesai melakukan olah tempat kejadian perkara,” imbuhnya.
Febri menegaskan, penyebab ledakan itu berasal dari mortir bekas. Hal itu dikuatkan dengan adanya serpihan besi yang sudah ditemukan oleh tim Labfor.
“Temuan tim Gegana dan Labfor menguatkan penyebab ledakan dari mortir bekas,” ungkapnya.