FaktualNews.co

50 SMP di Sidoarjo Menuju Sekolah Toleransi

Pendidikan     Dibaca : 1628 kali Penulis:
50 SMP di Sidoarjo Menuju Sekolah Toleransi
FaktualNews.co/Alfan
Suasana pelaksanaan program CBCTA gelombang tiga di Ruang Pertemuan SMPN 2 Sidoarjo, Kamis (4/1/2024).

SIDOARJO, FaktualNews.co – Sebanyak 50 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sidoarjo menjadi sekolah penerima manfaat program “Sekolah Toleransi” yang diselenggarakan Komunitas Seni Budaya BrangWetan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo.

Program bernama “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” (CBCTA) ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 dan sekarang memasuki gelombang ketiga. Pada gelombang pertama menyasar 5 SMP dan 5 SMA/MA, di 5 kecamatan di Sidoarjo sisi utara, yaitu Taman, Waru, Sukodono, Gedangan, dan Sedati. Gelombang kedua difokuskan di 3 SMPN dan 1 SMAN serta 1 Madrasah Aliyah.

Ketua Komunitas BrangWetan Henri Nurcahyo mengatakan, pada gelombang ketiga ini menyasar 50 SMP Negeri dan Swasta di seluruh Kabupaten Sidoarjo, yang terdiri dari 44 SMP Negeri dan 6 SMP Swasta.

Sedangkan 3 SMPN yang sudah Deklarasi “Sekolah Toleransi” pada gelombang kedua, yaitu SMPN 1 Taman, Waru, dan Gedangan, akan menjadi mentor dan Sekolah Percontohan Sekolah Toleransi.

“Pelaksanaan program CBCTA gelombang tiga ini dimulai pagi tadi, Kamis (4/1/2024) di Ruang Pertemuan SMPN 2 Sidoarjo yang dihadiri para kepala sekolah yang menjadi sekolah penerima manfaat dan Koordinator Pengawas (Korwas) SMP Sidoarjo,” kata Henri, Kamis (4/1/2024)

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, dalam sambutannya menyambut baik program dari BrangWetan ini sebagai satu-satunya program pendampingan Sekolah Toleransi di Indonesia yang dilaksanakan secara mandiri.

“Saya berharap agar para siswa memahami bahwa berbeda itu sebuah keniscayaan. Kita harus sepakat berbeda. Jangan malah jadi pemicu perselisihan. Indonesia ini dibangun oleh semua pemuka agama termasuk penghayat kepercayaan,” kata Tirto.

Ditambahkan, kecenderungan bullying atau perundungan di Indonesia cenderung mengalami kenaikan. Baik perundungan fisik, psikis, juga kekerasan seksual. Karena itu diharapkan bahwa siswa SMP di Sidoarjo dapat menjadi pelopor dan percontohan pelajar Toleransi.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin