Pamit Cari Rumput, Kakek Renta di Situbondo Ditemukan Meninggal dalam Kebun Tebu
BONDOWOSO, FaktualNews.co-Seorang kakek bernama Sahri (63) asal Desa Nogosari, Kecamatan Sukosari, ditemukan meninggal di kebun tebu Desa Mangli Wetan, Kecamatan Tapen Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal, Rabu (31/1/2024) kemarin, kakek renta tersebut pamit kepada keluarganya, untuk mencari rumput di areal persawahan Desa Mangli Wetan, Kecamatan Tapen.
Namun, karena hingga siang hari kakek Sahri tidak pulang. Sehingga pihak keluarga melakukan upaya pencarian ke tempat biasa mencari rumput. Bahkan, pihak keluarga juga melakukan upaya pencarian ke rumah kerabatnya.
Nah, karena upaya pencarian tidak membuahkan hasil, keluarga langsung melaporkan hilangnya kakek Sahri ke Mapolsek Sukosari, Bondowoso.
Ironisnya, Kamis (1/2/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, saat Perangkat Desa Nogosari bersama warga dan keluarganya, melakukan upaya pencarian bersama, mereka menemukan kakek Sahri dalam kondisi meninggal di kebun tebu.
“Pada saat ditemukan, kondisi kakek Sahri sudah meninggal. Selain itu, di sekitar korban ada sepeda motor milik korban. Selanjutnya, jasad kakek Sahri langsung dievakuasi ke Puskesmas Sukosari,”ujar seorang Perangkat Desa Sukosari, yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (2/1/2024).
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bondowoso Ipda Boby Dwi Susanto membenarkan penemuan mayat kakek Sahri di areal tanaman tebu, setelah sebelumnya pihak keluarga melaporkan kakek Sahri hilang ke Mapolsek Sukosari.
“Namun, karena keluarga menolak untuk diotopsi, dan di sekujur tubuhnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Bahkan, pihak keluarga mengaku ikhlas dengan jalan hidupnya. Sehingga kami menyerahkan jenazah kakek Sahri kepada keluarganya, untuk dimakamkan,”ujar Ipda Boby.
Lebih jauh Ipda Boby menjelaskan, sebelum pihaknya menyerahkan jenazah kepada keluarganya, pihaknya meminta kepada keluarganya untuk menulis surat pernyataan.
“Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kami meminta kepada keluarga untuk menandatangani surat pernyataan,”pungkasnya.